Tak hanya musik jazz yang bergaung dalam gelaran Tanjung Perak Jazz 2022. Banyak musisi yang membawakan musik beraliran berbeda. Semuanya dinikmati khalayak dan pejabat yang mendatangi Surabaya North Quay, Kamis, 2 Juni 2022.
MENJELANG malam, Tanjung Perak Jazz makin menjadi magnet. Khalayak berdatangan, memadati area indoor stage dan outdoor stage di Surabaya North Quay.
Sekitar pukul 16.00, Kapolres Tanjung Perak AKBP Anton Elfrino Trisanto datang. Ia disambut Indah Kurnia, CEO Surabaya Pahlawan Jazz, penyelenggara Tanjung Perak Jazz. Juga ada beberapa orang dari Surabaya Pahlawan Jazz.
Indah yang juga anggota DPR RI itu berbincang bincang sejenak dengan Anton di dalam ruang Surabaya North Quay. Setelah itu, mereka menyaksikan para penampil di dalam dan luar ruangan. Anton pun sangat mengapresiasi kegiatan itu.
Baginya, musik jazz dapat memunculkan perasaan healing di sela-sela kesibukan kerja. “Acara ini keren banget. Musik jazz bisa membangkitkan semangat dan perasaan bahagia. Apalagi bagi mereka yang seharian sibuk bekerja,” ungkapnya.
Dan pergelaran itu memang terbuka untuk sejumlah aliran musik. Grup duo Mr Jack, misalnya, tampil dengan format band dan membawakan genre progressive rock.
Grup yang dikomandoi oleh Dita Saferina dan Mugix Adam itu membawakan empat lagu. Penampilan mereka dibuka dengan tembang Sekar Mayang karya musisi Gombloh. Tiga lagu lainnya adalah karya mereka sendiri.
“Hong Wilaheng (Sekar Mayang) adalah masterpiece yang dibuat oleh Gombloh, legenda musik Surabaya. Meski tidak jazz, tapi tetap mengangkat nuansa Surabaya,” ujar Mugix yang merupakan eks drummer Power Metal itu.
Di panggung outdoor, Indah Kurnia tampil. Dia berkolaborasi dengan musisi cilik, Tegar Maulana Razzaq. Keduanya membawakan lagu berjudul Keraguan, yang aslinya dinyanyikan oleh Dian Pramana Putra. Musisi cilik tunanetra tersebut dengan lincah memainkan jari-jemarinya di atas tuts keyboard.
GRUP PAVOISEREN yang berisi para anggota TNI ikut memeriahkan Tanjung Perak Jazz, Kamis, 2 Juni 2022.-Boy Slamet-Harian Disway-Penampilan itu diapresiasi Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto yang juga hadir. Ia begitu suka dengan penampilan Tegar. Jenderal bintang dua itu lantas memanggil, mengajak ngobrol, dan berfoto dengan Tegar.
“Jangan lelah berkarya. Tetap semangat dan sukses. Jika tekun berlatih, kamu akan jadi musisi besar,” ujarnya pada Tegar. Musisi 12 tahun itu mengangguk dan tersenyum.
Pementasan tersebut terjeda saat waktu salat magrib tiba. Beberapa pengunjung menikmati sunset di ruang sebelah utara. Usai salat magrib, Dr Mik n The Blues Project meramaikan suasana. Grup tersebut berisi musisi-musisi senior Surabaya. Salah satunya adalah Mamat Bahasuan, eks drummer Gombloh.
Dr Mik n The Blues dikomandoi Dr Ario Djatmiko, seorang dokter spesialis onkologi yang juga gitaris. Mereka membawakan empat lagu bergenre jazz. Sedangkan pada panggung outdoor, band Favoisera, yang diisi oleh para personel berlatarbelakang TNI tampil menghibur para pengunjung. (Guruh Dimas Nugraha)