KEMARIN (18/8), otoritas kesehatan di AS mengatakan bahwa makin lama efikasi vaksin akan terus turun. Karena itu, Negeri Paman Sam itu mulai merancang untuk memberi booster vaksin kepada seluruh warganya. Vaksinasi penguat itu akan diberikan mulai 20 September. Jaraknya adalah 8 bulan setelah seseorang menerima dosis kedua.
’Kami menyimpulkan bahwa dosis booster akan memaksimalkan perlindungan vaksin dan membuatnya ampuh lebih lama,’’ bunyi pernyataan resmi seorang pejabat kesehatan nasional seperti dikutip Agence France-Presse .
Itu bertentangan dengan pendapat Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang juga diungkapkan kemarin. Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan bahwa booster vaksin belum terlalu dibutuhkan. Terutama karena yang bisa melaksanakannya adalah negara-negara kaya. ’’Sebenarnya, jumlah vaksin yang ada sekarang cukup untuk seluruh penduduk dunia. Tetapi, vaksin itu tidak berada pada tempat dan urutan yang tepat,’’ katanya.
Menurut Swaminathan, dosis penguat baru bisa diberikan jika seluruh warga dunia sudah menerima dosis komplet. ’’Dan kita masih jauh dari hal tersebut,’’ ucap Swaminathan.
Sementara itu, kemarin Paus Fransiskus menyerukan agar orang-orang mau divaksin. ’’Mau divaksin itu adalah wujud perbuatan cinta kasih,’’ kata pemimpin 1,2 miliar umat Katolik di dunia itu. (Doan Widhiandono)