KONTRAK Mark Cavendish sebagai pembalap tim Deceuninck-QuickStep mendekati akhir. Pembicaraan kontrak baru dilakukan sejak berakhirnya Tour de France 2021. Akan tetapi, hingga saat ini tidak ada kesepakatan yang diteken. Jika masih menemui jalan buntu, Cavendish dapat meninggalkan tim asal Belgia itu pada penghujung tahun.
Bergabung dengan Deceuninck-QuickStep pada musim ini adalah keputusan yang sangat tepat untuk pembalap asal Inggris tersebut. Meski disebut mendapatkan bayaran minimal, Cavendish berhasil mengakhiri paceklik kemenangan selama tiga tahun. Namanya kembali terangkat. Ia juga turun di balapan kelas wahid. Tampil sebagai sprinter utama, ia meraih empat kemenangan etape dan menggondol jersey hijau di Tour de France 2021. "Setelah Tour de France, kami makan malam di restoran di Roeselare. Tetapi, tidak ada kesepakatan apa pun. Sponsor menyarankan untuk memperpanjang kontrak Mark demi citra tim. Tetapi, ia sendiri tidak berpikir itu sesuai dengan gajinya saat ini," ungkap bos tim Deceuninck-QuickStep Patrick Lefevere melalui kolom mingguannya di Het Nieuwsblad. Lefevere tampak teguh dengan pendiriannya tentang seberapa banyak tim harus membayar gaji Cavendish. Menurutnya, keajaiban di Tour de France 2021 tidak sepatutnya membuat bayarannya melonjak drastis. Apalagi, tak ada jaminan Cavendish bisa mengulanginya musim depan. Sebab, usianya tak lagi muda. Ia memasuki 37 tahun di Tour de France 2022. "Premisnya sederhana, kami ingin Mark tetap bersama tim dan saya pikir ia tahu bahwa rumput tidak lebih hijau di mana pun. Hanya, ia tidak boleh melebih-lebihkan nilai pasarnya dalam euforia Tour de France," tegas tokoh balap sepeda Belgia tersebut. Selain faktor usia, Cavendish tak boleh jemawa karena Deceuninck-QuickStep masih memiliki Fabio Jakobsen. Rider asal Belanda itu menjadi sprinter utama di La Vuelta a Espana. Hasilnya sangat memuaskan. Jakobsen bersaing ketat dengan Jasper Philipsen (Alpecin-Fenix) di klasemen points classification. Lefevere menambahkan, Deceuninck-QuickStep sudah menemukan nama yang cocok untuk mengisi slot yang ditinggalkan Alvaro Hodeg. Sprinter asal Kolombia itu akan pindah ke UAE Team Emirates tahun depan. Lefevere membidik veteran Italia Elia Viviani. Kontrak Viviani di tim Cofidis akan habis pada akhir musim ini."Viviani atau sprinter yang lebih muda. Sebab, itu lebih murah. Itulah keputusan yang harus saya ambil. Saya tidak terburu-buru untuk saat ini," ungkapnya. (Muhammad Syafaruddin)