JADWAL Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) mulai menemukan titik terang. Pada April, penyelenggaraannya diundur. Kini ANBK dipastikan akan dilaksanakan pada awal Oktober mendatang.
Wakil Kepala SMP Citra Berkat Bidang Kurikulum Dikman Ardian mengatakan, petunjuk teknis (juknis) ANBK sudah keluar. Baru 4 hari lalu ia menerimanya. Sehingga Ia sudah memiliki gambaran tentang ANBK.
Dikman mengaku awalnya kebingungan dengan konsep ANBK. Sebab ANBK belum pernah dilaksanakan. Sehingga SMP Citra Berkat sudah menyiapkan siswa kelas 8 untuk ikut ANBK sejak tahun lalu. Sayangnya pada saat itu, juknis ujian tak kunjung keluar.
Mulai hari ini, simulasi ANBK dimulai. Untuk SMP terbagi dua gelombang. Gelombang satu di tanggal 23-26 Agustus. Gelombang dua pada 31 Agustus. Sekolah dibebaskan memilih tanggal. SMP Citra Berkat memilih gelombang kedua. ”Kami sengaja memilih yang gelombang dua. Ingin tahu dulu seperti apa simulasi itu,” ujar Dikman.
Selain itu, sistem ANBK ada dua mekanisme. Yakni memakai sistem daring dan semidaring. Yang semidaring menggunakan server sekolah. SMP diwajibkan mengunduh virtual hard drive (VHD) di komputer miliknya. Sehingga siswa bisa mengerjakan di komputer sekolah tanpa menggunakan internet. Nah, yang daring benar-benar menggunakan jaringan internet.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala SMP Swasta (MKKS) Erwin Darmogo mengatakan, simulasi ANBK tidak jadi melibatkan siswa. Awal bulan lalu, kabarnya siswa dilibatkan saat simulasi. Namun karena pandemi yang tak kunjung usai, wacana itu dibatalkan. Sehingga simulasi ANBK hanya melibatkan sekolah dan dispendik.
Kata Erwin, simulasi hanya berupa tes server. Sehingga, saat pelaksanaan sekolah tidak lagi kebingungan mencocokkan server. Selain itu, simulasi tersebut juga untuk meninjau kesiapan sekolah. Baik soal penyediaan komputer maupun keperluan lainnya. ”Tapi hari gini mana ada sekolah yang enggak punya komputer. Tapi kalau beneran ada yang tidak punya komputer, biasanya digabungkan ke subrayon sekolah,” ujarnya.
Berdasar prosedur operasional standar, jenjang SMP akan diikuti sebanyak 45 siswa kelas 8. Sedangkan untuk SD sebanyak 30 siswa kelas 5. Namun jumlah siswa itu adalah angka maksimal. Sehingga kemungkinan ada sekolah yang mengikuti ANBK di bawah jumlah yang sudah ditetapkan.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Surabaya Tjutjuk Supariono mengatakan bahwa sampai saat ini dewan belum berkoordinasi dengan dispendik. Rencananya dewan akan berkoordinasi minggu ini untuk membahas ANBK. Ia berharap dengan adanya program itu maka kualitas sekolah akan semakin terlihat. Trutama untuk sekolah swasta.
”Harapannya, sekolah dengan asesmen bagus bisa bekerja sama dengan pemkot. Nantinya pemkot bisa memberikan beasiswa untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) agar mau bersekolah di tempat itu. Nah jadinya sekolah negeri dan swasta bisa bersaing secara sehat,” ungkapnya. (Andre Bakhtiar)