Serial Dimaz Muharri (21): Tolak Tampil di NBL All-Star

Kamis 09-09-2021,04:31 WIB
Editor : Gunawan Sutanto

Ada yang harus dikorbankan Dimaz Muharri saat menikahi Selvia Wetty. Ia tidak bisa tampil di NBL All-Star 2013. Padahal itu salah satu event yang ditunggu para pemain NBL saat itu. Sebab, NBL selalu menghadirkan bintang-bintang NBA saat laga All-Star.

---

KOMPETISI National Basketball League (NBL) musim 2012-2013 berakhir pada 26 Mei 2013. Dimaz dinobatkan sebagai top steal. Itu kali kedua point guard CLS Knights itu meraih gelar raja mencuri bola. Kemampuan mencuri bola dari lawan yang dimiliki Dimaz sudah menjadi momok bagi pemain lawan. Jangan dribbling terlalu lama saat didekati Dimaz.

Sebagai top steal tentu Dimaz dinominasikan masuk tim NBL All-Star. Tahun itu, PT DetEksi Basket Lintas (DBL) sebagai penyelenggara mendatangkan dua mantan bintang NBA. Mereka adalah Horace Grant dan Rafer Alston. Dimaz tentu senang bila bisa bermain di NBL All-Star.

Benar saja, staf dari DBL menghubungi Dimaz. Mengabarkan bahwa Dimaz masuk di tim NBA All-Star. Dikabarkan pula bahwa pertandingan akan digelar di Surabaya pada 29 Juni 2013. Duarrr. Dimaz langsung lemas. Itu adalah hari pernikahan yang sudah ditentukan jauh-jauh hari oleh keluarga.

Seperti cerita di seri 20, tak mudah menentukan hari pernikahan Dimaz dan Via–sapaan Selvia Wetty. Semula tanggal pernikahan ditentukan 1 Januari 2013. Ternyata itu bukan hari baik. Pemuka ada di Minang, leluhur Via, tidak merestui. Bahkan sebenarnya tahun 2013 bukan tahun yang tepat bagi mereka untuk menikah. Itu berdasarkan hitungan Minang. Akan banyak kemalangan.

Dimaz dan Via saat melangsungkan resepsi pernikahan.
 

Setelah melalui berbagai pertimbangan, ketemulah hari baik itu. Yakni 29 Juni 2013. "Jadwal mainnya All-Star bareng dengan hari pernikahan. Saya tentu memilih menikah. Terpaksa saya tolak bergabung dengan tim All-Star," kata Dimaz.

Setelah menikah, Dimaz bertemu Azrul Ananda, saat itu Commissioner NBL Indonesia. "Mas Azrul bilang, kamu menikah kok pas All Star," kata Dimaz menirukan ucapan Azrul.

Tapi Dimaz tidak menyesal batal bertanding bersama tim NBL All-Star. Sebab, ia justru mendapat berkah yang lebih besar yakni mempersunting Via. Gadis yang ia kenal di Liga Basket Mahasiswa (Libama) Nasional sebagai pemain Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STE) Indonesia itu.

Saat menikah, Via bekerja di Trans TV. Sebagai staf di bagian Human Resource Development (HRD). Ia pun mengundurkan diri dari Trans TV. "Terpaksa mundur. Demi ikut suami," kata Via.

Seminggu setelah menikah, Dimaz memboyong Via ke Surabaya. Ia tidak bisa libur terlalu lama karena CLS Knights sudah harus menyiapkan diri menghadapi NBL musim 2013-2014. Kalau saat menikah papanya Via yang berurai air mata, saat pamitan ke Surabaya ini giliran mama via yang pecah tangisnya. Bahkan hampir pingsan.

Akhirnya Dimaz dan Via pindah ke Surabaya. Mereka tinggal di Apartemen Dian Regency di daerah Keputih. Dimaz menyewa apartemen dua bedroom itu dari seorang teman. Tidak mudah bagi Via untuk beradaptasi di Surabaya. Dia tidak punya saudara di kota Pahlawan.

"Saya ini terbiasa tinggal di Jakarta, banyak teman, dan tinggal bersama orang tua. Tiba-tiba harus di Surabaya sendirian," kata Via.

Kadang-kadang Via belum menyadari sudah tinggal di Surabaya. Misalnya saat pergi berdua dengan Dimaz, Via sudah ribut minta pulang saat jam hampir menunjukkan pukul 22.00. Padahal waktu itu mereka mau nonton film midnight. Di Jakarta, Via terikat peraturan orang tua. Harus sudah di rumah sebelum jam 22.00.

Untuk mengusir bosan, Via sering ikut Dimaz ke GOR Kertajaya, markas CLS Knights. Ia betah menonton Dimaz dan para pemain CLS berlatih. Kadang-kadang ia juga ikut main basket di GOR tersebut.

Tags :
Kategori :

Terkait