Menghadapi Gejala Long Covid: Obati Sesuai Gejala

Kamis 07-10-2021,04:00 WIB
Editor : Nanang Prianto

Pasien Covid-19 rata-rata sembuh dalam dua pekan. Namun, ada pula orang-orang yang masih merasakan gejala Covid-19 sampai berbulan-bulan berikutnya. Kondisi itu disebut long covid. Yang dirasakan macam-macam. Mulai demam sampai nyeri otot. Tentu, itu mengganggu aktivitas sehari-hari.

 

TREN pengidap virus Covid-19 memang menurun dalam dua bulan terakhir. Angka kesembuhan jauh lebih tinggi daripada korban jiwanya. Namun, protokol kesehatan harus tetap ditegakkan. Kita masih harus menjaga diri dan keluarga dari penyakit yang telah membunuh jutaan orang tersebut. Kita harus ingat bahwa virus korona baru masih ada di mana saja.

Gejala long covid menjadi salah satu alasan kita harus tetap menjaga diri. Gejala itu terjadi pada pasien yang sudah melewati masa pemulihan selama dua sampai tiga minggu. Mereka tetap merasakan gejala virus, meski hasil PCR menunjukkan negatif.

’’Gejala long covid pada setiap orang bisa berbeda,’’ jelas dr. Franciscus Ari, Sp.PD, spesialis penyakit dalam dari RS Pondok Indah Bintaro, Jakarta.

’’Ada yang mengalami gangguan pernapasan. Termasuk batuk berkepanjangan, penurunan kadar oksigen darah, serta sesak napas. Itu bisa berlangsung hingga 2 sampai 3 bulan, dan memerlukan perawatan yang lebih lama,’’ papar dr Ari dalam webinar yang digelar pekan lalu (24/9).

Menurutnya, jika suatu organ rusak karena terinfeksi Covid-19, maka organ tersebut tetap rusak. Sedangkan, organ tubuh yang masih dalam kondisi baik dan berfungsi akan mengompensasi organ yang rusak tersebut.

Pasien yang tidak merasakan gejala Covid-19 dalam beberapa pekan setelah terinfeksi dapat memiliki kondisi pasca-Covid. Selain itu, beberapa pasien ada yang mengalami serangkaian gejala baru atau berkelanjutan. Yang dapat berlangsung berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah pertama kali terinfeksi virus korona baru.

Tidak seperti beberapa kondisi pasca-Covid lain yang cenderung terjadi pada orang yang pernah sakit parah, long covid dapat terjadi pada siapa saja yang pernah mengidap Covid-19. Meskipun saat itu penyakitnya ringan. Atau bahkan tanpa gejala awal sekalipun. Long covid dapat memiliki jenis dan kombinasi masalah kesehatan yang berbeda untuk jangka waktu yang berbeda.

Ari menjelaskan, gejala yang dialami pasien bergantung pada tingkat kedalaman infeksi virus. Semakin parah, maka tanda-tanda long covid akan semakin terasa.

Foto: Liza Summers-Pexels

 

Tipe Long Covid

Ada sembilan tipe tanda-tanda penderita long covid. Pertama adalah gejala sistemik. Antara lain terus kelelahan, lemas setelah beraktivitas, meriang, demam, suhu tubuh rendah, dan keringat dingin.

Gejala selanjutnya menyasar sistem rangka dan otot. Penderitanya dapat merasakan nyeri otot, sendi, tulang, hingga kaku pada leher. Sistem pernapasan juga berisiko terserang long covid. Gejala yang muncul, antara lain, sesak napas, batuk kering, batuk berdahak, bersin, serta yang paling parah adalah batuk darah.

’’Jangkauan virus korona baru memang luas. Karena itu, penanganannya harus melibatkan dokter dari berbagai bidang,’’ jelas dr Ari. ’’Penderitanya dikhawatirkan juga dapat mengalami gangguan pada sistem reproduksi. Paling lazim adalah menstruasi tidak teratur. Serta merasakan disfungsi seksual, baik bagi laki-laki maupu perempuan,’’ lanjut tim penanganan Covid-19 di RS Pondok Indah Bintaro tersebut.

Tags :
Kategori :

Terkait