Di Manakah Surga Adam?

Jumat 08-10-2021,04:00 WIB
Editor : Yusuf M. Ridho

Harian Disway - SEORANG kawan bertanya, ”Lantas, di mana surga Adam? Kalau ia berasal dari Afrika. Dan anak cucunya menyebar ke seluruh dunia.”

Di tulisan seri ketujuh ini, kita mengkaji dan mencermati.

Kawan tersebut bertanya seperti itu karena mengikuti kajian serial ini. Tentang kisah Adam dan keturunannya. Yang memadukan pemahaman secara simultan, antara informasi Al-Qur’an dan data-data saintifik.

Menurut Al-Qur’an, Adam diciptakan Allah SWT. Kemudian, diperintahkan mendiami surga. Taman dan kebun yang indah. Di sebuah kawasan subur. Di mana tersedia banyak makanan dan kebutuhan hidupnya.

Dan Kami berfirman: Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini. Dan, makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai. Dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Baqarah: 35)

Al-Qur’an tidak secara eksplisit menjelaskan kapan peristiwa itu terjadi. Dan di mana surga tersebut berada.

Selama ini, kebanyakan umat Islam memahami surga adalah tempat yang berada di langit. Entah di bagian mana dari langit. Tidak ada penjelasan yang eksplisit. Semacam kawasan di luar alam semesta. Beyond the universe.

Demikian pula terkait waktunya. Tidak ada penjelasan eksplisit. Dengan demikian, pemahaman umat kontroversial. Ada yang menyebut peristiwa Adam itu terjadi pada 6–10 ribu tahun yang lalu. Ada yang menyebutnya puluhan sampai ratusan ribu tahun yang lalu.

Bahkan, ada yang berpendapat, kisah Adam di surga itu terjadi di luar alam semesta, jutaan atau miliaran tahun yang lalu. Ketika alam semesta belum terbentuk. Lantas, Adam diturunkan ke planet Bumi setelah jagat raya diciptakan.

Meski demikian, sebagian umat Islam lainnya meyakini bahwa kisah Adam itu sesungguhnya terjadi di planet Bumi. Sejak awal penciptaannya. Termasuk perintah menempati surga. Kemudian turun darinya. Serta, menyebarnya keturunan mereka ke penjuru muka Bumi.

Tentang penciptaan, misalnya. Al-Qur’an menggambarkan, bahan dasar penciptaan Adam itu memang dari material tanah Bumi. Bukan tanah Merkurius, Venus, Mars, atau benda-benda langit lainnya.

Sebab, terbukti tubuh bani Adam memang tersusun dari unsur hara tanah Bumi. Yang tidak terdapat di planet lainnya. Terbuat dari materi. Yang berasal dari dalam jagat raya. Bukan berasal dari luar alam semesta. Yang nonmateri.

(Dialah Allah) Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya. Dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah (bumi).” (Q.S. As-Sajdah: 7)

Al-Qur’an juga menggambarkan bahwa sejak awal Allah memang menyediakan planet Bumi sebagai tempat kehidupan bagi manusia. Adam dan keturunannya. Termasuk, sudah dipersiapkannya segala kebutuhan hidupnya.

Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi. Dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur. Sesungguhnya Kami telah menciptakan kalian. Lalu, Kami bentuk tubuh kalian. Kemudian, Kami katakan kepada para malaikat: Bersujudlah kamu kepada Adam. Maka mereka pun bersujud, kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. (Q.S. Al-A’raf: 10-11)

Tags :
Kategori :

Terkait