Banyak Harapan di Smelter PT FI JIIPE

Rabu 13-10-2021,04:00 WIB
Editor : Noor Arief Prasetyo

PENGENTASAN kemiskinan dengan cara memperluas lapangan pekerjaan terus dilakukan pemerintah, khususnya Pemerintahan Provinsi Jawa Timur.

Salah satu proyek yang diharapkan membantu mengentas kemiskinan dan menyerap tenaga kerja adalah pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PT FI) di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE).

Pembangunan megaproyek yang terletak di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, itu memang sempat terhenti karena pandemi. Nyaris satu tahun proyek pembangunan industri smelter atau pemurnian tambang mineral di kawasan ekonomi khusus (KEK) tersebut mandek. Kini setelah pandemi melandai, pembangunan kembali dilanjutkan.

Hingga 7 Juni 2021, pengerjaan smelter di Kabupaten Gresik baru mencapai 7 persen. Masih jauh memang. Tapi, diproyeksikan, pada 2023 industri smelter sudah beroperasi penuh dengan kapasitas produksi katode tembaga terbesar di Indonesia. Yakni, mencapai 600.000 ton per tahun.

Guna memaksimalkan peran menciptakan lapangan pekerjaan dan mengentas kemiskinan, JIIPE kemudian disahkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik. Konsep teknologi dan manufaktur.

Pengesahan melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2021, tertanggal 28 Juni 2021, yang ditandatangani Presiden Jokowi. KEK Gresik dimiliki PT AKR Corporindo Tbk dan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Banyak kemudahan dengan status KEK. Terutama bagi para investor. Mulai fiskal, nonfiskal, hingga perizinan. Terbukti, sudah ada beberapa perusahaan yang berinvestasi di KEK Gresik.

Satu di antaranya adalah PT Freeport Indonesia (FI). Bekerja sama dengan PT Chiyoda International Indonesia, PT FI akan membangun dan mengoperasikan proyek smelter dan pemurnian tembaga di atas lahan seluas 103 hektare.

Selain menghasilkan tembaga, investasi dari proyek senilai 3 miliar dolar AS (sekitar Rp 42 triliun) itu juga memproduksi hasil samping. Yakni, asam sulfat dan gipsum. Produk sampingan tersebut bisa diserap industri pupuk dan semen.

Oleh karena itu, untuk mempercepat realisasi pembangunan industri smelter PT Freeport Indonesia, Presiden Joko Widodo melakukan groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di kawasan KEK, Kabupaten Gresik, Selasa (12/10).

Presiden didampingi Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri BUMN Erick Tohir, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Selain itu, ada Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Dirut PT Freeport Indonesia Tony Wenas, dan Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk Haryanto Adikoesoemo.

PRESIDEN Joko Widodo memberi sambutan dalam acara groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik. (presidenri.go.id)

Di lokasi, Gubernur Khofifah dan Presiden Jokowi beserta para menteri yang mendampingi mendengarkan laporan Menteri BUMN dan Menteri Perekonomian terkait progres pembangunan smelter oleh PT Freeport Indonesia dan PT Chiyoda Internasional Indonesia.

Acara dilanjutkan dengan menyaksikan video singkat proses pembangunan smelter serta peresmian groundbreaking yang ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Presiden Jokowi.

Setelah mengikuti serangkaian acara groundbreaking pembangunan smelter PT FI, Gubernur Khofifah mengatakan, pembangunan industri smelter membawa dampak positif bagi Jatim dan Indonesia. Yaitu, meningkatkan nilai investasi serta membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar bagi provinsi.

Tags :
Kategori :

Terkait