Satu jadi Dua Dimensi

Kamis 14-10-2021,04:13 WIB
Editor : Heti Palestina Yunani

Mr D berinovasi kreatif lagi. Setelah bermain dengan sketsa bergerak memadukan banyak suara dalam satu alat musik, kini ia merambah QR Code. Di tangannya, QR Code menjadi bervariasi dan menarik.

Dalam Instastory @skestabergerak, seniman bernama asli Doddy Hernanto itu memuat pertunjukan musik atraktif. Dalam bentuk Quick Response Code (QR Code) yang tak biasa.

Proses pengerjaan QR Art. Awalnya digambar polanya secara manual, kemudian didigitalisasi oleh Mr D. (Mr D untuk Harian Disway)

Selama ini orang melihat wujud QR Code sebagai bidang putih yang dipenuhi oleh bentuk persegi, garis atau titik-titik yang seolah tak beraturan. Namun kreasi QR Code Mr D ini berbeda. Ia menggabungkan teknik analog dan digital.

Perekaman musik, sound gitar dengan distorsi melalui sistem analog. Kemudian memodifikasi QR Code dengan teknik animasi, video dan sketsa visual menggunakan teknologi digital. Jadi di tangannya, QR Code menjadi gambar bergerak sekaligus mengeluarkan musik.

Hape-nya tidak jadul, kan? Kalau tidak, download dulu aplikasi barcode scanner,” ujarnya pada Harian Disway. Tentu saja ada aplikasi tersebut di dalam rata-rata smartphone. Tetapi apakah QR Xode tersebut dapat di-scan? Sepertinya kurang meyakinkan.

Sebab sebuah kode pasti memiliki pola agar dapat mengakses sebuah web, software atau aplikasi tertentu. Sedangkan karya Mr D tampaknya merusak pola-pola itu. Bayangkan, ia menambahkan gambar gitar atau gambar dirinya sedang bermain gitar.

Atau dalam karya lainnya, Mr D menampilkan QR Code secara animasi. Seperti QR Code bertuliskan Ancol yang dibuat erwarna-warni dalam bentuk video, serta dua ekor lumba-lumba berlompatan.

Belum lagi QR Code yang biasanya merupakan gambar diam satu dimensi, dibuat bergerak-gerak ke sana-kemari atau berkelip-kelip penuh warna. Meski bagus, nyeni alias artistik, tapi tetap tidak meyakinkan.

”Lho, wes talah, coba dulu!,” ujarnya. Ia menangkap rasa tidak percaya itu. Lalu mengambil smartphone Harian Disway dan membuka aplikasi barcode scanner. Kotak berkedip itu disorotkan dalam karya QR Code miliknya. Klik! Ternyata berfungsi dengan baik.

Prangko yang ber-QR Art. Bisa digunakan untuk mengirim surat dan koleksi filateli. Bisa di-scan memakai kamera HP yang akan muncul kontennya. (Mr D untuk Harian Disway)

Sama seperti ketika kita melakukan scan pada QR Code biasa. Setelah di-scan, layar smartphone masuk ke dalam kode nomor rekening pribadi milik Mr D. ”Nah, bisa, kan? Jadi mau transfer berapa duit, nih?,” guraunya. Kemudian tertawa.

Ada juga beberapa QR Art yang ketika di-scan memuat akses ke sebuah website atau aplikasi tertentu. Terutama pesanan-pesanan milik sebuah perusahaan yang ingin menunjukkan eksistensinya melalui website.

Mr D memang tak pernah kering kreasi. Ia pernah populer dengan sketsa bergerak dan berlatar musik. Juga menggabungkan beragam suara alat musik dalam satu alat saja. Seperti miniatur gitar berukuran mini yang jika disentuh tiap sisinya mengeluarkan bunyi. Ia lakukan itu dengan memanfaatkan teknologi music instrument digital inferface atau MIDI.

Begitu juga dengan kreasi QR Code-nya. Ia menyebutnya sebagai QR Art. Bisa jadi kreativitasnya itu adalah sebuah terobosan. Jika selama ini QR Code hanya sebuah gambar diam, ia membuatnya bergerak dinamis dan berbunyi. ”Teknologi yang saya manfaatkan sama saja. Pakai MIDI, animasi dan sebagainya,” ungkap pria kelahiran Mojokerto, 24 November 1961 itu.

Baginya, inovasinya itu membuat QR Code lebih bersifat personal. Dapat digunakan sebagai branding individu, kelompok, maupun perusahaan. ”Apalagi jika dipasang wajah atau gambar diri seseorang. Semakin personal dan lebih menarik,” ungkapnya.

Tags :
Kategori :

Terkait