Dimassa, maling sayur dari Garut, Maman, 50, babak belur. Pingsan. Diangkut ke hutan, dimasukkan galian tanah, hendak dikubur, ia berontak. Lalu, salah seorang turun ke lubang, menggorok leher Maman. Barulah diuruk tanah.
-------------
Jadi, tidak benar kabar bahwa Maman dikubur hidup-hidup. Lebih tepatnya, tidak pasti. Yang benar, kronologi tersebut.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono kepada wartawan Rabu (27/10) mengatakan: "Korban digorok di bagian leher, barulah dikubur."
Bisa jadi, Maman sudah mati setelah digorok, bisa juga belum. Sebab, 14 orang pengeroyoknya berada di situ. Tak satu pun berusaha memeriksa apakah Maman sudah tak bernyawa atau masih hidup. Mereka pula penguburnya.
Peristiwa itu terjadi Selasa (12/10) sekitar pukul 01.00. Para peronda malam di Desa Sindangsari, Kecamatan Cigedug, Garut, memergoki Maman di gudang kentang milik warga.
Peronda langsung menghakimi Maman. Sebab, sebulan sebelumnya, Maman juga ketangkap warga saat mencuri sayuran di gudang. Seketika itu Maman dihajar massa.
Kian lama, massa kian banyak. Akhirnya, hasil penyidikan polisi, ada 14 tersangka. Massa menghajar Maman dengan pukulan, tendangan, juga hantaman batu saat Maman sudah terkapar.
Warga mengikat kaki tangan Maman, memasukkan ke karung. Digotong warga menuju hutan di kaki Gunung Cikuray, Garut. Jarak antara lokasi pengeroyokan dan titik penguburan sekitar 2 kilometer.
Tiba di titik yang sepi, 14 orang itu mencangkul, membuat galian kubur. Setelah galian cukup dalam, tubuh Maman dimasukkan ke situ. Mendadak Mamang berontak. Tapi, tak berdaya, karena kaki tangan terikat dan tubuhnya berada dalam karung.
Melihat itu, warga tak tega langsung mengubur Maman. Kasihan. Salah seorang meloncat turun ke dasar lubang, membawa golok, memegang kepala Maman, lalu menggorok, kira-kira kena leher. Darah menyembur dari sobekan karung. Maman mengerang.
Barulah kemudian diuruk tanah. Entah mati atau belum, yang penting sudah digorok.
Mengapa warga begitu sadis? ”Menurut pengakuan para tersangka, korban sudah pernah mencuri sayur dari gudang milik warga. Tapi, tidak dilaporkan ke polisi. Didamaikan. Lalu itu terulang.”
Di masa panemi korona yang hampir dua tahun ini, jumlah orang miskin terus bertambah. Selain, aslinya jumlah orang miskin Indonesia sudah puluhan juta orang.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) dipublikasi Kamis, 15 Juli 2021, jumlah penduduk miskin Indonesia per akhir Maret 2021 tercatat 27,54 juta orang.