Perdebatan pelaksanaan hukum kebiri tentu sangat sengit. Di tingkat elite.
Ortu santriwati korban pemerkosaan Herry, yang kuli bangunan, enak saja bicara hukum kebiri. Ia minta Herry dikebiri. Sebab, putrinya kini trauma parah, depresi berat, nyaris gila, merawat bayi hasil pemerkosaan.
Sedangkan para elite yang mendebat pelaksanaan hukum kebiri itu kan tidak mungkin menempatkan putri mereka di ponpes gratisan. Di tempat Herry. Ow... tidak mungkin.
Di situlah perbedaan si miskin dengan si kaya. Si miskin menuntut penegakan hukum yang aturannya ada sejak 2016. Si kaya bersilat bicara tentang HAM. Pastinya tidak ketemu.
Seperti kata filsuf Inggris, Thomas Hobbes, dalam bukunya, De Cive (1651), homo homini lupus (manusia adalah serigala bagi sesamanya). Watak dasar manusia.
Serigala yang bisa memerkosa tak bisa dikebiri. (*)