Moritz Jerapah KBS Tidak Lagi Jomblo

Senin 13-12-2021,04:00 WIB
Editor : Noor Arief Prasetyo

MORITZ mungkin bisa bernapas lega sekarang. Satu-satunya jerapah yang dimiliki Kebun Binatang Surabaya (KBS) tersebut kini mempunyai pasangan. Maklum, sudah 8 tahun hewan berleher panjang itu mendekam di kandang KBS sendirian. Delapan tahun menjomblo tanpa pasangan.

Kemarin Jawa Timur Park meminjamkan salah satu jerapah betinanya kepada KBS. Hewan itu bernama Wella. ”Sengaja meminjam jerapah. Karena Moritz kesepian selama ini,” kata Direktur Utama KBS Khoirul Anwar.

Rencananya Wella mendampingi Moritz selama dua tahun. Selain Wella, KBS meminjam 20 hewan lainnya. Misalnya, puma, singa afrika, rakun, dan sitatunga. Peminjaman hewan itu bertujuan pengembangbiakan. Perjanjiannya, bila lahir anak pertama, hewan itu akan dimiliki KBS. Sedangkan anak kedua akan diberikan kepada Jawa Timur Park.

Meski sudah menambah 20 hewan baru, masih ada hewan yang masih kesepian. Salah satunya zebra. Menurut Khoirul, hewan itu belum mendapat pasangan yang cocok. KBS juga hanya meminjam hewan-hewan yang masih subur sehingga lebih mudah dikembangkan.

”Salah satu visi KBS kan sukses konservasi. Untuk konservasi memang butuh banyak hal. Dan persyaratan yang harus dipenuhi,” lanjut Khoirul.

Selama ini KBS berhasil mengonservasi banyak hewan. Di antaranya, komodo. Hewan tersebut memiliki jumlah paling banyak jika dibandingkan dengan hewan lainnya. Bahkan, Khoirul berpendapat bahwa Surabaya bisa memiliki taman komodo sendiri. Yang bisa mengalahkan keeksotisan dari Pulau Komodo.

Namun, sampai kemarin, rencana itu belum dibahas. Sebab, KBS tidak punya lahan untuk membuat taman komodo sendiri. Jika ingin membuat, letaknya harus di luar KBS.

Selain itu, KBS tengah merencanakan pembuatan night zoo. Rencana itu sudah dibuat sejak era Wali Kota Tri Rismaharini. Konsepnya ialah berwisata di KBS saat malam.

”Ini masih kami godok paling lambat 2023. Kami juga masih mengklasifikasikan hewan mana saja yang bisa hidup di malam hari. Karena tidak semua hewan bisa di malam hari,” katanya.

Rencananya KBS eminjam harimau sumatera dari Bukittinggi. Juga, harimau benggala dari Banjarmasin. Harapannya, KBS bisa menjadi pusat konservasi hewan di Surabaya.

KBS juga meminjamkan 19 satwa kepada Jawa Timur Park. Yakni, komodo, walabi, rusa bawean, serta bekantan. Konsep peminjamannya hampir sama. Anak pertama yang dilahirkan untuk Jatim Park. Sedangkan kedua untuk KBS. ”Perjanjian ini bisa diperpanjang. Bergantung nanti bagaimana perkembangannya,” ungkapnya.

Kabag Perekonomian Pemkot Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengakui, pemkot berencana membuat taman khusus untuk komodo. Namun, sampai sekarang belum ditemukan tempat yang cocok. Ada beberapa pilihan yang bisa dipakai, misalnya, daerah Wonorejo.

Direktur Utama KBS Khoirul Anwar yang sedang diwawancara dengan latar Moritz. (Fadhilah)

Bagi Hebi, melimpahnya komodo merupakan potensi sendiri untuk membuka tempat wisata baru. Surabaya bisa saja menyaingi Labuan Bajo. Tempat para komodo tinggal. ”Tapi, ini masih rencana ya. Belum ada pembahasan detail mengenai itu. Jadi sabar dulu,” kata mantan kepala dinas kebersihan ruang terbuka hijau (DKRTH) tersebut.

Sedangkan rencana untuk persiapan pembuatan night zoo, Hebi menyerahkan sepenuhnya kepada pengelola KBS. Ia memastikan keperluan night zoo tidak akan memakai dana anggaran belanja daerah. KBS harus mencari uang sendiri. ”Statusnya kan badan usaha milik daerah (BUMD). Jadi, harus mandiri. Kami berusaha mendorong para BUMD untuk mandiri,” ujarnya.

Hebi menjelaskan, selama ini KBS sudah tidak lagi menyetor dividen kepada pemkot. Terakhir menyetor pada 2017. Sebesar Rp 1 miliar. Namun, ia memahami kondisi KBS memang sedang sepi. Terutama saat pandemi. Tempat wisata itu sering ditutup selama pandemi. Juga, pengunjungnya harus dibatasi.

Tags :
Kategori :

Terkait