Disway Business Forum Ekonomi Outlook 2022 (2): Benahi ICOR Agar Investasi

Jumat 17-12-2021,15:16 WIB
Editor : Redaksi DBL Indonesia

INDONESIA akan jadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia pada 2030. Prediksi itu semakin banyak didengungkan beberapa tahun terakhir. Realistis atau sekadar PHP (pemberi harapan palsu)?

---

TENTU membanggakan bila Indonesia benar-benar bisa menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia. Dan 2030 itu tinggal sembilan tahun lagi. Tidak lama. Tentu banyak prasyarat untuk mewujudkannya.

”Siapa yang menyampaikan itu. Kok bisa menjadi terbesar keempat di Dunia. Ternyata ini sumbernya,” kata Founder Harian Disway Dahlan Iskan dalam Disway Business Forum, Economic Outlook 2022, di Dian Auditorium, Universitas Ciputra, Surabaya, Rabu (15/12). Dalam layar presentasinya terpampang hasil kajian Wellington Capital Advisory (WCA). Judulnya Indonesia is Becoming Magnet” for Investors.

 Dikutip dari website resminya, WCA adalah konsultan independen yang punya pengalaman puluhan tahun di Indonesia. Mereka punya spesialisasi dalam sektor teknologi, media, dan telekomunikasi.

WCA memprediksi Tiongkok bakal terus ada di posisi puncak perekonomian dunia dengan kekuatan produk domestik bruto (PDB) sebesar USD 64,2 triliun. India menggeser Amerika Serikat di posisi kedua. Sedangkan Indonesia naik ke posisi empat melampaui Jepang di peringkat setelahnya.

Menariknya, dalam analisis WCA, GDP Indonesia diprediksi melonjak dari USD 3,2 triliun pada 2017 menjadi USD 10,1 triliun.  Dahlan agak janggal dengan angka PDB USD 3,2 triliun itu. Sebab, PDB Indonesia masih di kisaran USD 1 triliun. Bahkan sampai  2020 lalu. ”Ini meragukan karena angka 2017-nya salah,” jelas mantan Menteri BUMN itu.

Angka kenaikan PDB sebesar USD 10,1 triliun juga menarik untuk diulas. Pertumbuhan ekonomi Indonesia harus menyamai capaian Jepang pada 1961. Yang selama 10 tahun pertumbuhannya nyaris konsisten di atas 10 persen.

Atau Korea Selatan yang pertumbuhannya juga sering di atas 10 persen pada 1963-1990. Sangat konsisten. ”Kita mungkin baru sekali dua kali pertumbuhan di atas 10 persen di zaman Pak Harto,” lanjut Dahlan.

Jika Indonesia jadi negara terbesar keempat, paling tidak capaian Jepang dan Korea Selatan harus ditiru. Perlu bukti agar prediksi jitu akurat. Investasinya juga harus besar. Kenyataannya Investasi yang masuk selama 9 bulan pada 2021 baru Rp 850 triliun.

Dahlan Iskan dan pengusaha asal Belgia yang tinggal di Indonesia Dietmar Dutilleux.

Masalah lainnya adalah angka Rasio Incremental Capital Output Ratio ( ICOR ) Indonesia masih tinggi. Angkanya mulai anjlok pada 2011-2015. Yang awalnya 5,02 menjadi 6,64.

Pada 2020 ada sedikit perbaikan, namun relatif tetap tinggi: 6. Indonesia masih kalah jauh dengan Tiongkok dengan nilai ICOR 4,2. Atau dengan negara ASEAN seperti Vietnam sebesar 4,6.

ICOR yang tinggi membuat investasi di Indonesia melambat. Dalam skala regional Jakarta, Jatim, atau Jabar punya ICOR tertinggi di Indonesia karena ongkos tenaga kerja mahal, nilai tanah juga tinggi.

Ada juga yang mengatakan, ICOR Indonesia rendah karena tenaga kerja kurang terampil atau malas. Jika itu benar, maka Dahlan menyarankan agar pengusaha memikirkan cara agar karyawannya lebih produktif.

Dengan kondisi sekarang, pertumbuhan Indonesia tahun depan tidak mungkin lebih dari 10 persen. Angkanya tidak jauh dari capaian sebelumnya.  ”Kalau ICOR masih 6, kita hanya tumbuh 4 persen pada 2021,” kata Dahlan.

Tags :
Kategori :

Terkait