Selingkuh Hotel

Selasa 04-01-2022,04:00 WIB
Editor : Yusuf M. Ridho

Harian Disway - KALI ini saya selingkuh dari Hotel Tugu Lestari. Yang sudah puluhan tahun menjadi langganan menginap setiap kali pulang kampung ke Blitar.

Inilah hotel kuno yang saat saya kecil punya mimpi bisa menginap di situ. Hotel yang di dalamnya ada kamar khusus tempat menginap Presiden Pertama RI Bung Karno.

Dulu namanya hanya Hotel Lestari. Baru setelah diambil alih pemilik hotel Tugu Malang, namanya berganti menjadi Tugu Lestari. Letaknya di Jalan Merdeka, Blitar. Jalan utama kota itu.

Kok selingkuh?

Ya. Untuk kali pertama saya pindah ke hotel lain. Tidak jauh juga dari hotel yang juga menjadi langganan menginap Megawati Soekarnoputri dan mantan Wapres Boediono setiap kali ke Blitar.

Gara-garanya sederhana. Saya ke Blitar bersama Mursyid Murdiantoro. Pengacara hebat Surabaya. Sayang, ia tidak suka menginap di hotel kuno. Apalagi, hotel bersejarah seperti Tugu Lestari.

”Pasti banyak makhluk halusnya,” katanya sambil tertawa. Memang ada jenis manusia yang sensitif dengan makhluk halus seperti Mursyid. Saya sendiri selama hidup belum pernah ketemu makhluk halus.

Nama hotel yang menjadi selingkuhan saya itu Patria Palace. Di Jalan Mas Trip. Dulu kala gedung bioskop Irama. Ketika saya masih kecil. Belum lama juga saya tahu telah berubah menjadi hotel.

Tidak besar. Hanya 23 kamar. Bahkan, muka jalannya juga terlihat sempit. Karena itu, saya sempat lupa kalau dulu hotel tersebut gedung bioskop.

”Saya nggak tahu Pak kalau dulunya hotel ini gedung bioskop,” kata staf resepsionis. Sayang, saya lupa menanyakan usianya.

Tapi, bukan gedung bioskop yang berubah jadi hotel itu yang menarik perhatian saya. Justru perubahan Kota Blitar secara keseluruhan yang membuat banyak orang berdecak.

Kota tempat makam Bung Karno itu sekarang menjadi bersih sekali. Di semua sudut kotanya. Bahkan, saya menyaksikan pedagang PKL yang mengepel bekas jualannya di pagi hari.

”Petugas kebersihan sudah bekerja sejak pukul 3 pagi. Mereka kembali membersihkan jalan pada sore pukul 16.00,” kata kata alumnus Unair yang kini tinggal di Blitar Widya Pramana.

Di Madiun, suasana kotanya juga berubah dalam tahun-tahun belakangan ini. Wali Kota Maidi telah menyulap Jalan Pahlawan menjadi tempat cuci mata yang nyaman.

Sepanjang jalan penuh dengan tanaman bunga. Kanan kiri jalan juga dibenahi. Perubahan itu menjadikan jalan tersebut favorit untuk nongkrong anak-anak muda.

Tags :
Kategori :

Terkait