Sampai saat ini untuk transplantasi allogeneic di negara kita masih terdapat beberapa hambatan, terkait sarana untuk pemeriksaan genetik HLA untuk melihat kesesuaian antara donor dan penerima sel punca. Kendala yang lain adalah belum tersedianya bank marrow, untuk mencatat orang yang bersedia menjadi donor, sehingga ketika dibutuhkan dapat dipanggil yang sesuai. Serta fasilitas dari rumah sakit serta pembiayaan yang cukup mahal.
Terkait kendala tersebut dapat dibuat suatu komunitas atau kelompok khusus di mana di dalamnya terdapat survivor yang pernah menjalani transplantasi allogeneic. Diharapkan dari kelompok ini bisa ikut berpartisipasi untuk menyosialisasikan program transplantasi allogeneic tersebut dan akhirnya makin banyak pasien di Indonesia yang mendapatkan terapi allogeneic. Hal ini menjadi harapan dapat dipenuhi di masa depan sehingga pengobatan yang memberikan harapan ini dapat dijangkau masyarakat luas yang membutuhkan. (*)
*) Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Spesialis Ilmu Penyakit Dalam - Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik