Tangkap Teroris Jangan Jadi Teror

Selasa 15-02-2022,04:00 WIB
Editor : Yusuf M. Ridho

Moghaddam dalam bukunya, How Globalization Spurs Terrorism: The Lopsided Benefit of One World and Why That Fuels Violence (Praeger, 2008), menyatakan:

Globalisasi yang cepat memaksa budaya yang berbeda untuk berhubungan satu sama lain. Sebab, itu mengancam dominasi atau hilangnya beberapa kelompok.

Dengan referensi tersebut, bisa disimpulkan: Rekrutmen teroris bakal terus berlangsung. Tidak ada yang bisa memastikan sampai kapan.

Tak terduga, pihak Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung Densus 88 di penangkapan terduga teroris di Bengkulu.

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga kepada wartawan, Senin (14/2), mengatakan: "PAN percaya dengan ketelitian dan profesionalitas Densus 88."

Viva Yoga: "Densus 88 dibentuk sebagai pasukan khusus untuk mendeteksi gerakan dan jaringan teroris yang mengancam kedaulatan negara. Setiap saat memang harus melakukan evaluasi dan koreksi diri untuk meningkatkan kinerjanya."

Diakhiri: "Saya pribadi kaget, ada pengurus Partai Ummat terlibat jaringan teroris. Tapi, menurut saya, nanti biarlah proses hukum yang akan menjawab hal tersebut."

Tidak ada pembelaan. Tidak ada permusuhan. Semua pihak cinta damai. Biarkan perkara itu diselesaikan di pengadilan. Yang terbuka. Bisa ditonton rakyat Indonesia.

Bahwa ada sedikit percikan politik dalam kasus ini, itu sudah biasa. (*)

 

Tags :
Kategori :

Terkait