Pemakaian QRIS Bisa Efisiensi Anggaran Negara

Sabtu 19-03-2022,04:00 WIB
Editor : Noor Arief Prasetyo

Pemakaian uang kertas ternyata menelan anggaran negara yang cukup fantastis. Proses pencetakan, pengolahan, dan penghancuran itu ongkosnya mahal. Bahkan mencapai triliunan rupiah setiap tahun.

Untuk itu, Bank Indonesia membuat gerakan nasional non-tunai. Yakni berupa sistem pembayaran yang berdaulat dengan QRIS atau kode QR standar Indonesia.

“Agar pemakaian uang kartal kita lebih sedikit. Sehingga penggunaan anggaran bisa lebih efisien,” kata anggota Komisi XI Indah Kurnia dalam acara Sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai bertema Solusi Cerdas Pembayaran Digital di di Livin' Land by Mandiri Jalan Pemuda Surabaya.

Apabila masyarakat lebih melek literasi keuangan digital maka bisa membantu efisiensi anggaran. Defisit antara antara penerimaan dan pengeluaran anggaran negara tidak terlalu lebar. Mengingat pendapatan negara dari penerimaan pajak juga menurun.

“Literasi keuangan berbanding lurus dengan kesejahteraan dan kemakmuran sesorang. Itu hasil survei yang kami terima,” ungkap politisi PDI itu. Sistem pembayaran yang berdaulat akan sangat membantu. Apalagi teknologi QRIS bekerja 24 jam. Bahkan berlaku di beberapa negara tetangga. Seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Arab Saudi.

Acara itu digelar oleh Yayasan Insan Keberagaman Nusantara bersama Bank Indonesia. Peserta fisik didominasi oleh anak-anak Muda Surabaya dari organisasi bernama Taruna Merah Putih.

Tujuannya ingin mengedukasi para pelaku UMKM untuk naik kelas. Dia optimistis UMKM bisa menjadi raja di negeri sendiri. "Harus kita beli dan kita gunakan produk UMKM sebagai upaya untuk mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia", jelasnyi.

Acara juga dihadiri perwakilan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Regional Jatim Defrialdy Bramasta. Ia menyampaikan, sosialisasi QRIS pada merchant sudah mencapai target pada tahun lalu. “Tahun ini kita fokus pada pengguna atau konsumen. Sebab menurutnya percuma bila ada QRIS di merchant tapi konsumen tidak bisa menggunakan QRIS,” jelasnya.

Selain Bram dari Bank Indonesia, hadir pula Bayu Anggoro Transaction Banking Retail Head Bank Mandiri Surabaya sebagai narasumber. Menurutnya, saat ini QRIS Bank Mandiri sudah 3 juta di seluruh Indonesia. “Kami berharap bisa terus bertambah lagi tahun ini,” katanya. (Mohamad Nur Khotib)

Tags :
Kategori :

Terkait