SKEMA transisi menuju endemi terus disiapkan. Masa PPKM Jawa-Bali diperpanjang hingga dua pekan. Namun, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menghapus ketentuan wilayah PPKM level 4.
Padahal, sebelumnya terdapat tujuh daerah yang masuk level 4 di Jawa-Bali, yakni Kabupaten Magelang, Kota Madiun, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Wiweko membeberkan alasannya. Menurutnya, penghapusan PPKM Level 4 di Jawa-Bali itu sudah dipertimbangkan dengan matang. Dengan mengacu berbagai indikator.
“Terutama berdasarkan respons yang efektif menekan laju penularan dan cakupan vaksinasi yang naik signifikan,” ujarnyi saat dikonfirmasi kemarin (22/3). Berdasarkan data terbaru hari ini, kasus aktif baru di Indonesia sebanyak 4.699. Jumlah itu lebih rendah ketimbang bulan lalu yang mencapai puluhan ribu setiap harinya.
Sementara capaian vaksinasi juga sudah tinggi. Dosis pertama sebanyak 194 jutaan atau 93,5 persen dari total sasaran sudah disuntik. Dosis kedua mencapai 155 jutaan atau sekitar 74,6 persen. Sedangkan penerima booster baru mencapai 17 jutaan.
Lalu, bagaimana dengan Jawa Timur? Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2022 menyebut 5 daerah di Jatim masuk PPKM Level 1. Di antaranya, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kabupaten Tuban, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Lamongan.
“Jatim jadi provinsi yang jumlah daerahnya paling banyak masuk level 1,” kata Jubir Satgas Covid-19 Jatim dr Makhyan Jibril. Kemudian 26 daerah masuk level 2 dan sebanyak 7 daerah level 3. Itu berarti penanggulangan pandemi Covid-19 berlangsung dengan baik.
Laju kasus Covid-19 juga mulai melandai. Terbukti dari penambahan kasus harian yang terus menurun. Data terakhir (21/3), kasus harian hanya bertambah 239. Padahal awal bulan sekitar 500-700 kasus tambahan per hari.
Total kasus aktif Covid-19 di Jatim juga turun. Dua pekan awal Maret jumlahnya tembus 15 ribu kasus. Kini hanya sekitar 4.135 kasus.
Sedangkan untuk capaian vaksinasi dosis 1 telah sudah 91,24 persen. Dosis 2 telah mencapai 74,22 persen dan untuk dosis 3 telah tercapai 7,18 persen. “Alhamdulillah untuk vaksin booster lebih cepat. Terutama di daerah yang lebih aware,” ungkap Jibril.
Sementara itu, aktivitas masyarakat semakin mendapat pelonggaran. Khususnya di daerah yang berhasil masuk level 1 seperti Kota Surabaya. Salah satunya, bahkan, supporter perhelatan olahraga sudah bisa ditonton 100 persen kapasitas tribun.
“Alhamdulillah kita satu-satunya kota besar yang masuk level 1,” ujar Kepala Badan Perlindungan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya Ridwan Mubarun kemarin (22/3). Hanya enam daerah yang masuk PPKM level 1 Jawa-Bali.
Kabupaten Pangandaran adalah satu-satunya daerah di Jawa Barat yang masuk PPKM level 1. Sedangkan di Jatim mencapai 5 wilayah. Yakni, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Tuban, dan Lamongan. Sementara itu, DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Denpasar masih bertahan di PPKM level 2.
Ada banyak kelonggaran di PPKM level 1. Mulai dari pembelajaran tatap muka (PTM), kegiatan di fasilitas publik, perkantoran hingga kegiatan olahraga. Semua bisa digelar 100 persen lagi. “Kami akan segera membahasnya dalam rapat lanjutan,” lanjut mantan Camat Tambaksari itu.
Kebijakan pemkot bakal didasarkan pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) 18 Tahun 2022 yang dirilis kemarin. Dalam ketentuan itu suporter boleh nonton pertandingan tanpa kuota. Semua bisa ke stadion dengan syarat sudah vaksin booster.