“Ada 15 sampai 20 orang tiap hari pun saya udah seneng banget. Eh, belum setahun jalan, pandemi datang,” katanya. Ya, pandemi Covid-19 mengejutkan banyak orang. Terutama mereka yang bekerja di sektor pariwisata.
Anton pun demikian. Ia kaget lantaran tak ada ruang untuk bergerak. Pemerintah membatasi kegiatan masyarakat. Otomatis jumlah pengunjung pun langsung merosot drastis. Bahkan museum terpaksa ditutup.
Ia juga terpaksa kehilangan karyawan-karyawan terbaik dan yang diandalkannya. Mereka memilih berhenti karena sadar diri. Padahal Anton tidak ingin memberhentikannya. “Tiap kali ingat langsung nyesek,” katanya. (Mohamad Nur Khotib)