SURABAYA, HARIAN DISWAY – Justin Bieber menunda tur konsernya di Toronto dan Washington D.C. Melalui video berdurasi hampir tiga menit, pelantun lagu Ghost itu menjelaskan kondisi kesehatannya. Wajahnya lumpuh separuh. Justin Bieber terkena Ramsay Hunt Syndrome.
Bieber mendemonstrasikan kondisi kelumpuhan wajahnya di video tersebut. Hal itu dilakukan untuk memberitahu publik bahwa dia benar-benar sakit. Berita penundaan konser di Toronto sempat membuat kecewa penggemarnya. ’’Seperti yang kamu lihat, mataku yang sebelah sini tidak bisa berkedip. Aku juga tidak bisa tersenyum di sebelah sini,’’ jelasnya sambil menunjuk wajah sebelah kanannya.
Jadi ketika mata kiri berkedip, mata kanan tetap membuka. Ketika tersenyum, wajah sebelah kirinya tetap datar. ’’Jadi buat kalian yang merasa frustasi karena penundaan konserku, secara fisik, aku memang tidak bisa melakukannya dengan kondisi seperti ini,’’ tuturnya.
Apa itu Ramsay Hunt Syndrome?
Wajah Justin Bieber lumpuh separuh karena Ramsay Hunt Syndrome.-Instagram @justinbieber-
Mengutip situs raredisease.com sindrom Ramsay Hunt adalah gangguan neurologis langka yang ditandai dengan kelumpuhan saraf wajah atau kelumpuhan wajah serta ruam yang mempengaruhi telinga atau mulut. Orang yang mengalami gangguan ini akan merasakan telinga berdenging (tinnitus) dan gangguang pendengaran.
Penyebab Ramsay Hunt Syndrome (RHS) adalah virus varicella zoster (VZV), virus yang sama yang menyebabkan cacar air pada anak-anak dan herpes zoster (herpes zoster) pada orang dewasa. Dalam kasus sindrom Ramsay Hunt, virus VZV ini aktif kembali. Orang yang pernah menderita cacar air memiliki virus ini di tubuhnya. Virus ini bisa tidak aktif selama beberapa dekade. Reaktivasi virus VZV inilah yang kemudian bisa mengakibatkan sindrom Ramsay Hunt. Sayangnya alasan kenapa virus VZV bisa aktif lagi dan mengakibatkan RHS, tidak diketahui.
Gangguan ini bisa menyerang laki-laki maupun perempuan. Berdasarkan penelitian, 5 dari 100.000 orang bisa terkena sindrom ini setiap tahunnya di Amerika Serikat. Jadi, kasusnya memang sangat langka. Para peneliti mempercayai kasus RHS ini tidak didiagnosis atau salah diagnosis sehingga sulit mengenali frekuensi kejadiannya pada populasi. Namun, mereka yang pernah menderita cacar air berpotensi untuk mengalami gangguan ini. Meski demikian, sebagain besar kasus pasien yang menderita sindrom ini adalah dewasa, khususnya mereka yang berusia lebih dari 60 tahun. Sangat jarang ada pasien anak-anak yang mengalami sindrom ini.
Gejala-gejala Ramsay Hunt Syndrome
Situs mayoclinic.com mengulas gejala penyakit Ramsay Hunt Syndrome (RHS). Secara umum gejalanya ada dua. Pertama, ruam merah seperti melepuh yang terasa sakit, biasanya berisi air, di dalam atau sekitar telinga. Kedua, kelumpuhan wajah pada sisi yang sama dengan telinga yang terkena ruam.
Gejala lainnya yang bisa dirasakan ketika mengalami sindrom ini adalah telinga sakit, hilang pendengaran, tinnitus atau telinga berdenging, sulit menutup satu mata karena kelumpuhan wajah, vertigo, juga mulut serta mata kering.
Meski sindrom Ramsay Hunt tidak menular, reaktivasi virus varicella-zoster dapat menyebabkan cacar air pada orang yang belum pernah menderita cacar air atau bahkan yang telah divaksinasi. Bagi orang yang memiliki masalah sistem kekebalan bisa terkena infeksi serius karena sindrom ini. Tindakan preventif yang bisa dilakukan agar tidak terkena sindrom ini adalah melakukan vaksin cacar air pada anak-anak sehingga mereka terlindungi dari Ramsay Hunt Syndrome ketika dewasa.(*)