Merupakan sesuatu hal yang lumrah, bila di satu sisi bermanfaat, namun di sisi lainnya dapat menimbulkan efek yang kurang menguntungkan.
Pada beberapa individu, dapat menimbulkan efek intoleransi terhadap komponen yang terkandung dalam cabai. Efek panas dan iritatif, bisa memicu wajah menjadi memerah. Terkadang juga menimbulkan mata merah dan terasa kering serta keringat yang berlebihan.
Pada saluran cerna bisa menimbulkan kembung dan sembelit. Namun tidak jarang, justru dapat menimbulkan diare dengan tinja yang terasa panas dan menyengat. Khususnya terhadap beberapa penyakit tertentu malah dianjurkan untuk menghindari konsumsi cabai. Misalnya penyakit maag dan wasir yang terutama bila sampai terjadi perdarahan saat buang air besar.
Pada kasus spesifik semacam tukak lambung, cabai dapat memicu rasa perih ataupun nyeri. Namun demikian belum jelas benar bagaimana mekanisme yang mendasarinya. Saat memasak cabai, aroma yang kuat saat terhirup, dapat merangsang terjadinya bersin-bersin atau batuk pada orang yang sensitif.
Reaktivitas saluran napas yang berlebihan terhadap capsaicin bisa membangkitkan serangan asma. Ini terutama terjadi pada individu yang mempunyai latar belakang penyakit alergi.
Semoga ’pedasnya’ harga cabai tidak mengganggu peluang masyarakat mengkreasi cita rasa nikmat kuliner dengan cabai minimalis. (*)