JEMBER, DISWAY - Lumajang dan Tulungagung merebut medali emas di cabang olahraga balap sepeda nomor cross-country olympic (XCO) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII 2022. Lumajang berjaya di kategori putra melalui Bagus Eksabana Amar Badali. Sementara Nihayatuzzain Asshofi menyumbang emas untuk Tulungagung di XCO putri.
Cabang olahraga balap sepeda di Porprov VII 2022 berlangsung mulai Minggu (26/6). Kabupaten Jember menjadi tuan rumah untuk tiga nomor di kategori sepeda gunung (MTB). Nomor XCO menjadi yang pertama dilombakan. Berlangsung di Rembangan, sebanyak 42 pembalap putra dan sembilan putri bersaing untuk merebut medali.
Nihayatuzzain menjadi yang terbaik di Mereka sektor putri. Dia menyelesaikan balapan lima lap di sirkuit sepanjang 2,7 kilometer dengan catatan waktu 46 menit 57 detik. Elvira Tri Wulandari asal Lumajang merebut perak usai finis kedua dengan waktu 48 menit 3 detik. Sementara medali perunggu menjadi milik Yaya Yufinanda Andillas asal Kota Kediri dengan 48 menit 38 detik.
Kemenangan Nihayatuzzain tidak didapat dengan mudah. Pasalnya, dia mengalami crash dalam sesi latihan pada Kamis (23/6) lalu. Insiden tersebut menyebabkan luka gores yang cukup besar di sisi kiri wajahnya. Membuatnya harus berlomba dengan menahan sakit. "Bahkan sampai sekarang masih terasa nyeri di bahu kanan saya," kata anak pertama dari dua bersaudara ini.
Nihayatuzzain langsung meninggalkan Jember setelah meraih emas di XCO. Dia tidak akan bertanding di nomor cross-country relay (XCR) maupun downhill (DHI). Sebagai gantinya, dia akan berlaga di nomor road race pada Sabtu (2/7) mendatang di Lumajang. Targetnya adalah medali emas. "Sebab masa persiapan saya memang lebih banyak di road bike. Saya baru latihan di XC ketika tiba di Jember," ungkapnya.
Sementara itu, medali emas di XCO putra berhasil dibawa pulang Bagus Eksabana Amar Badali. Ia menuntaskan balapan tujuh lap di medan sepanjang 2,7 kilometer dalam waktu 55 menit 2 detik. Medali perak juga direbut pembalap Lumajang, M. Andriansyah dengan catatan waktu 56 menit 30 detik. Sementara medali perunggu diserahkan kepada Adrian Kurniawan asal Kota Blitar yang finis dalam waktu 58 menit 51 detik.
Tidak hanya mendominasi perolehan medali, Lumajang benar-benar berkuasa sepanjang balapan. Terdapat tiga pembalap yang mengontrol balapan sejak lap pertama. Selain Bagus dan Andriansyah, M. Topan yang berada di tiga besar. Bahkan, ketiganya finis tiga besar. Hanya saja, aturan di Porprov tidak memungkinkan satu daerah merebut seluruh medali dalam satu lomba. Sehingga medali perunggu diserahkan kepada Adrian Kurniawan yang sebenarnya finis keempat. (*)