Tidak mengherankan kalau Stranger Things Season 4 dilabeli sebagai musim terbaik sejauh ini. Tidak mengejutkan pula kalau rilis Season 4 Volume 2 pada Jumat 1 Juli 2022 lalu membuat jaringan Netflix crash.Season ini memang luar biasa. Kami akan membahasnya dalam beberapa seri. Dimulai dari Eddie Munson.
---
DALAM setiap musim Stranger Things, selalu ada tokoh yang menjadi ’’tumbal’’. Menjadi korban dari perjuangan anak-anak Hawkins melawan para monster dari Upside Down yang haus darah. Mulai dari Barb di musim pertama, Bob pada musim kedua, Alexei dan Bill di musim ketiga. Dan yang terakhir dan paling menyakitkan, Eddie Munson.
Setiap kematian bikin hati hancur, tentu saja. Sejak season pertama, fans sudah menganggap bahwa kematian tokoh-tokoh itu tidak adil. Sebab, rata-rata yang dikorbankan adalah ’’orang baik.’’ Beberapa dari mereka bahkan tidak punya kaitan langsung dengan Upside Down.
Saya masih ingat, pada ending musim pertama, fans beramai-ramai mengusung tagar #JusticeforBarb. Alias keadilan untuk Barb. Dia adalah teman Nancy (Natalia Dyer) yang disantap Demogorgon, ketika Stranger Things baru berjalan tiga episode. Barb adalah karakter lugu. Dia hanya berada di tempat dan saat yang salah.
Namun, di antara semua kematian karakter-karakter itu, kepergian Eddie Munson lah yang menurut saya paling menyakitkan. Paling menyedihkan. Dan paling tidak adil. Eddie innocent, jelas. Seperti halnya Barb, Bob, Alexei, dan Bill. Tapi, sungguh. Kematiannya terasa sangat berbeda. Kita benar-benar seperti kehilangan teman yang sangat loyal. Sangat adorable.
Kita mengenal Eddie (diperankan oleh Joseph Quinn) sebagai cowok yang unik. Anak kelas 3 SMA Hawkins yang sepertinya lebih tua dari teman-teman seangkatannya. Maklum. Ia sudah beberapa tahun tidak lulus. Ada saja masalahnya. Mulai dari nilai jelek, sampai aneka kasus ’’kenakalan remaja’’. Ditinggalkan orang tua sejak kecil, ia mencari uang jajan dengan berjualan narkoba.
EDDIE MUNSON menggelar konser di Upside Down untuk menyelamatkan kawan-kawannya.-Netflix-
Si aneh ini memimpin Hellfire Club. Yakni klub bocah-bocah nerd yang menggemari permainan Dungeons and Dragon. Yang anggotanya—siapa lagi kalau bukan—Mike Wheeler (Finn Wolfhard), Dustin Henderson (Gaten Matarazzo), dan Lucas Sinclair (Caleb McLaughlin). Kalau melihat betapa hormatnya anak-anak itu kepada Eddie, kita tahu ia memperlakukan adik-adiknya dengan baik.
Respek tinggi itu berkembang menjadi rasa sayang. Bahkan, saking sayangnya Dustin dkk kepada Eddie, Steve Harrington (Joe Keery) sampai cemburu. Dan ketika Eddie tersandung fitnah, anak-anak Hawkins begitu protektif kepadanya. Karena, si gondrong berandalan itu ternyata penakut.
Ya, sejak episode pertama, kita diajak menempatkan diri pada posisi Eddie Munson. Kita menyayanginya seperti anak-anak Hawkins mencintai Eddie. Ketidakadilan yang diterimanya akibat ulah Jason (Mason Dye), membuat kita bersimpati. Ketika ia harus bersembunyi, kita ikut frustrasi. Kita turut panik dan gusar setiap kali geng Jason muncul. Kita jadi ikut membenci Jason demi Eddie.
Eddie Munson adalah pencerita ulung. Dari karakternya, kita mendapatkan pandangan yang lebih luas. Kita bisa memahami apa yang ia rasakan. Apa yang anak-anak macam Eddie rasakan. Di sekolah, kita pasti punya teman yang mirip Eddie. Yang sok berandal. Sok keren. Sok tangguh. Dan cenderung aneh. Padahal, ia bersikap seperti itu karena ingin menyembunyikan diri dari kenyataan yang pahit.
Dan pada akhirnya. Ketakutannya menghilang pada saat yang tepat. Namun, ternyata, kita yang tidak siap melihatnya menjadi berani…
Maaf Barb. Kamu juga innocent. Saya juga tidak punya alasan untuk membencimu. Tapi, saya belum cukup mengenalmu untuk bisa menangisi kepergianmu. Demikian juga dengan Bob. Kamu berhati malaikat. Kamu (mungkin) akan membuat Joyce bahagia. Tapi, ayolah, Joyce seharusnya bersama Hopper, kan?
Dan jangan bilang Billy itu innocent. Semasa hidup, ia jahat banget pada Max. Bahkan, Max mengaku pernah menganggap Billy pantas mati. Itulah bedanya mereka semua dengan Eddie. Ia benar-benar tak memberi kita alasan untuk membencinya. (*)
BACA JUGA: Review Stranger Things Season 4 (2): Siapakah Villain Sebenarnya Musim Ini?
BACA JUGA: Review Stranger Things Season 4 (3): Bangunan Solid untuk Musim Berikutnya