SAN FRANCISCO, HARIAN DISWAY - Beberapa media, termasuk Wall Street Journal, melaporkan bahwa Twitter akan memberhentikan sekitar 30% dari tim akuisisi bakatnya. Jumlahnya sekitar 100 orang.
Langkah ini dilakukan ketika Twitter terus menunggu akuisisi yang tertunda oleh Elon Musk. Pembelian saham sebesar USD 44 miliar atau Rp 655 triliun itu akhirnya dibatalkan sepihak oleh Musk.
Seorang juru bicara Twitter mengkonfirmasi PHK kepada CNN Internasional. Ia mengatakan pengurangan itu dilakukan untuk memperhitungkan kebutuhan bisnis yang direvisi.
Proses rekrutmen pegawai baru pun dihentikan. Terkecuali untuk posisi yang dianggap penting. Di saat yang sama beberapa eksekutif senior Twitter malah mengumumkan pengunduran diri mereka.
Efek batalnya pembelian Elon Musk itu membuat harga saham Twitter makin anjlok. Pada Jumat pagi, saham Twitter anjlok sekitar 4 persen, dan turun lebih dari 12 persen sejak awal tahun ini.
Kini saham Twitter diperdagangkan di level 30%, di bawah harga yang Elon Musk tawarkan. Banyak yang bilang Elon sengaja menjatuhkan saham itu. Dengan begitu harga akuisisi Twitter bakal lebih murah.
Elon mengumumkan pembatalan akuisisi meski sudah menandatangani perjanjian pembelian Twitter pada April. Menurutnya, kesepakatan bisa ditarik karena khawatir akan jumlah bot di platform tersebut.
Alasan Musk Tertarik Beli Twitter
Bos Tesla itu mengatakan, ingin mempromosikan kebebasan berbicara di Twitter. Baginya, Twitter merupakan tempat penting untuk berbagi sudut pandang.
“Twitter telah menjadi semacam alun-alun kota de facto, jadi sangat penting bagi orang-orang untuk memiliki realitas dan persepsi bahwa mereka dapat berbicara secara bebas dalam batas-batas hukum," kata orang terkaya di dunia 2022 dengan harta Rp 3.144 triliun itu.
Ia juga menegaskan Twitter bukan tempat mencari uang baginya. "Perasaan intuitif saya yang kuat adalah bahwa memiliki platform publik yang dapat dipercaya secara maksimal dan inklusif secara luas sangat penting untuk masa depan peradaban. Saya sama sekali tidak peduli dengan ekonomi," tegasnya.
Musk juga berambisi perang melawan pasukan bot. Yakni akun palsu yang diprogram untuk menanggapi twit tentang topik terentu.
Selain memerangi bot, Musk juga mendukung adanya tombol edit yang memungkinkan pengguna untuk merevisi twit yang sudah tayang. (*)