WARSAWA, HARIAN DISWAY - Rusia melancarkan serangan yang bikin kelabakan Polandia. Bukan tentara yang diterjunkan, melainkan kelompok hacker paling ditakuti di Rusia saat ini: Killnet.
Sejumlah situs milik pemerintah Polandia berhasil dilumpuhkan. Salah satunya adalah situs perpajakan.
Banyak keluhan dari masyarakat Polandia. Mereka tidak bisa mengakses situs tersebut. Jika dibuka akan muncul tulisan:
“An error occurred while logging into the application.”
“Please go to the home page and try again. If the error persists, please contact technical support.”
Mereka menggunakan DDoS Attack alias Distributed Denial of Service atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Penolakan Layanan secara Terdistribusi.
Hacker membanjiri lalu lintas jaringan internet pada server, sistem, atau jaringan ke situs yang diserang. Umumnya serangan ini dilakukan menggunakan beberapa komputer host penyerang sampai server yang dituju down.
Selama ini Polandia adalah pintu keluar masuk senjata, makanan dan obat-obatan yang dikirim negara-negara Eropa dan Amerika. Sejuta pengungsi Ukraina juga ditampung di sana. Maklum jika Polandia jadi target sasaran.
Killnet telah meluncurkan serangan siber besar-besaran beberapa pekan setelah Invasi dimulai 24 Februari lalu. Mereka menyatakan perang terhadap 10 negara, termasuk Polandia, Jerman, dan Inggris.
Serangan ke Polandia itu merupakan serangan lanjutan setelah Lithuania jadi target sasaran dua pekan lalu.
Ratusan situs pemerintah setempat lumpuh dua pekan terakhir. Serangan ke Lithuania itu butut blokade barang-barang Rusia dari Kaliningrad, yakni suatu daerah yang terpisah secara geografis dari Rusia.
Jonas Sakrdinskas, Direktur Pusat Keamanan Siber Nasional Lithuania mengatakan serangan ini terjadi secara terus menerus dan tersebar luas di semua sektor negara. "Biasanya serangan DDoS terkonsentrasi pada satu atau dua target dan menghasilkan lalu lintas (traffic) yang sangat besar," katanya, dikutip dari Express, Selasa, 12 Juli 2022.
Menurut pemerintah Lithuania, serangan hacker tidak hanya menyasar website pemerintah. Ada lebih dari 130 situs web di sektor publik dan swasta yang juga diserang. Serangan itu sedikit mereda setelah Killnet mengalihkan sasaran ke Polandia. (*)