LIBUR MotoGP akan segera berakhir. Setelah sebulan lebih off, MotoGP akan kembali di MotoGP Inggris pada 7 Agustus. Saat par uh kedua musim 2022 berjalan, Ducati mengancam Yamaha di klasemen pembalap.
Fabio Quartararo dari tim pabrikan Yamaha saat ini memuncaki klasemen pembalap. Ia unggul 21 poin atas Aleix Espargaro (Aprilia) yang menduduki peringkat kedua. Rider tim satelit Pramac Ducati Johann Zarco ada di urutan ketiga dengan gap 58 angka dari Quartararo.
Namun, bukan Zarco yang diandalkan Ducati untuk mengejar Quartararo. Melainkan , Francesco Bagnaia dari tim utama Ducati yang ada di urutan keempat. Meski terpaut 66 angka dari Quartararo, rider yang akrab disapa Pecco itu punya bekal yang mumpuni untuk membalikkan keadaan di sembilan lomba tersisa.
Inkonsistensi menjadi penyebab Pecco tertinggal cukup jauh dari Quartararo. Sudah empat kali ia gagal finis musim ini. Tak pelak, meski sudah menang tiga kali, jumlah yang sama dengan Quartararo, poin Pecco tertinggal cukup jauh.
Bagaimana Pecco bisa menang di Sachsenring, Jerman, yang merupakan lomba terakhir sebelum liburan, menunjukkan betapa besar ancaman Ducati terhadap Yamaha. Itu adalah sirkuit yang selama ini menjadi handicap Ducati. M embutuhkan kelincahan motor. Namun, Peco secara gemilang bisa menang meyakinkan di sana. Finis kedua pun rider Ducati Marco Bezzecchi.
Hal yang sama sebenarnya terjadi di Assen, Belanda, pada lomba sebelumnya. Dulu sirkuit itu menyiksa Ducati. Yang terjadi musim ini, Pecco dan barisan pembalap Ducati lainnya di depan. Meski pada akhirnya Pecco gagal finis, peringkat kedua dan ketiga direbut rider Ducati.
Kemenangan Ducati di Jerez, Circuit of The Americas, adalah bukti lain jika Desmosedici adalah paket lengkap musim ini. Power hebat, kelincahan juga kompetitif. Jika konsisten di par uh musim kedua, mereka akan bisa men g ejar Yamaha di klasemen pembalap. Di klasemen konstruktor, Ducati sudah memimpin.
”Sachsenring dulu sangat menyiksa kami,” kata Jack Miller, reka n setim Pecco. ”Namun, tahun ini saya bisa finis ketiga di sana. Tidak ada trek Ducati atau sebaliknya, kami bisa bersaing di mana saja,” lanjutnya.
Ducati sudah sangat lama tidak menjadi juara dunia MotoGP. Kali terakhir Casey Stoner melakukannya pada 2007. Tahun ini mereka punya motor dan pembalap yang cukup hebat untuk mengakhiri penantian itu. (*)