BAGI H. Abdullah Nurawi alias Yang Yuanhui 杨源辉, "Hidup dengan sabar dan ikhlas adalah aset terbesar. Karena dengan bersabar dan ikhlas, akan menjadikan jiwa dan raga sehat." Persis pepatah Tiongkok yang disarikan dari Kitab Tang Lama (Jiu Tangshu 旧唐书): "百忍成金" (bǎi rěn chéng jīn). Yang terjemahan bebasnya: sabar adalah emas yang tak ternilai harganya. Juga senada dengan pepatah Arab yang bilang, "Man shobaro, dzofiro" (siapa bersabar, akan beruntung).
Sebaliknya jika tidak bersabar. Dalam bab 15 kitab Lun Yu (论语), filsuf agung Konfusius menegaskan, 小不忍则乱大谋 (xiǎo bù rěn zé luàn dà móu): barang siapa yang tidak bisa bersabar untuk hal-hal kecil, maka akan merusak hal-hal besar.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Balerina Helena Aprilia: Zhuan Xin Yi Zhi
Tak heran bila dalam Alquran surat Ali Imran ayat 200, Allah SWT memerintahkan kita untuk senantiasa bersabar (ishbiruu) dan terus menguatkan kesabaran (wa shaabiruu) supaya bisa menjadi orang yang hoki, penuh keberuntungan (la’allakum tuflihuun).
Boleh jadi karena itulah, H. Awi –demikian ia biasa dipanggil– bisa semujur saat ini. Baik dalam menjalankan bisnisnya, maupun dalam mengemban tugas-tugas sosial yang diamanahkan kepadanya.
Selain lama menjabat ketua Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YMCHI), sejak Maret 2022 H. Awi dipercaya menjadi ketua koordinator Paguyuban Masyarakat Tionghoa Surabaya.
Anda sudah tahu, menjadi ketua koordinator perkumpulan masyarakat Tionghoa bukanlah perkara mudah. Sebab, begitu banyak organisasi di kalangan masyarakat Tionghoa: ada yang berdasar daerah asal leluhur, ada yang berdasar marga, ada yang berdasar almamater, dan lain sebagainya. Kesemuanya mempunyai ciri khas masing-masing –yang perlu usaha ekstra untuk menyatukannya.
Ditunjuknya H. Awi sebagai ketua koordinator, besar kemungkinan dikarenakan ia dipandang bisa diterima oleh beragam kalangan –seperti almarhum Liem Ou-yen 林武源, ketua koordinator sebelumnya yang sangat dihormati. (*)