Bekerja sama dengan Unnes, para dosen dari UPN Veteran Surabaya menjalankan kegiatan PIHAT. Sasaran pengabdian mereka adalah LPI Darussalam, Surabaya. Membuat sign system serta membantu promosi dan desain media sosial.
Tak hanya kenyamanan, ruang sekolah yang menyediakan sign system yang informatif bagi siswa akan menunjang proses belajar-mengajar. Terlebih bagi anak TK dan usia dini. Sign system merupakan petunjuk yang terpasang di beberapa sudut sekolah, berisi panduan informasi yang menerangkan tentang arah atau ketentuan-ketentuan sekolah.
Pemasangan sign system dapat menunjang keamanan siswa, ketertiban serta kenyamanan, jika ditata dengan artistik. ”Seperti yang dilakukan tim dari Fakultas Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Arsitektur UPN bekerja sama dengan Universitas Negeri Semarang dalam kegiatan Hibah Penerapan Hasil Penelitian bagi Masyarakat (PIHAT),” ujar Masnuna, ketua tim PIHAT sekaligus dosen DKV UPN.
Sasaran PIHAT tahun ini adalah Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Darussalam, di kawasan Gunung Anyar, Surabaya. LPI Darussalam adalah sekolah yang menaungi Kelompok Bermain (KB), Pos Paud Terpadu (PPT), TK, dan Tempat Penitipan Anak (TPA) atau biasa disebut daycare.
Masnuna sedang memberi pengarahan untuk pemasangan instalasi sign system di LPI Darussalam, Surabaya.
Selain Nuna –panggilan Masnuna- tim PIHAT melibatkan dua dosen; Nadia Sigi Prameswari, dosen DKV Unnes dengan bidang keahlian Desain Identitas Visual, serta Wiwik Dwi Susanti dosen Arsitektur UPN dengan keahlian Perancangan Arsitektur. Tiga mahasiswa DKV UPN turut serta dalam kegiatan tersebut; Vandhu Hidayat, Fatihah Nahya Izayanah dan Hamam Asyari.
Dalam observasi yang dilakukan sejak 26 Mei, tim PIHAT menemukan bahwa beberapa media informasi yang dipasang pihak sekolah di sebagian ruang, seperti ruang Tata Usaha (TU), toilet, kelas, dan sebagainya kurang menunjang dan belum maksimal untuk dimanfaatkan oleh anak didik sebagai media pembelajaran. ”Karena anak usia dini belum banyak yang bisa membaca. Jadi media informasi yang terpasang hanya bisa dimanfaatkan oleh orang dewasa saja,” terang ibu satu anak itu.
Media informasi berupa petunjuk yang dipasang oleh sekolah hanya berisi petunjuk lokasi ruang TU. Sedangkan masih banyak ruang lain yang membutuhkan media informasi. Berikut sign system yang memuat tentang peraturan-peraturan sekolah. ”Padahal sangat dibutuhkan bagi anak-anak, agar mereka dapat berhati-hati dalam beraktivitas,” ungkapnya.
Kekurangan lain, tidak ada denah lokasi di LPI Darussalam yang berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk melacak atau mengetahui sebuah lokasi. Fungsi denah dibuat untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, seperti tersesat. ”Gedungnya kan luas. Kalau tak paham arah, pengunjung yang pertama kali masuk akan kesulitan," ungkapnya.
Salah satu contoh adalah pemasangan banner yang memuat informasi tentang toilet perempuan. Ukuran banner tersebut tampak tak seimbang dengan tampilan halaman gedung bagian depan LPI Darussalam. ”Bannernya hanya berukuran 2,5 x 1,5 meter. Sedangkan lebar gedung tampak depan 20 meter,” ujar perempuan 38 tahun itu.
Maka tim PIHAT merancang sign system dengan strategi komunikasi yang dibuat dalam bentuk instalasi papan artistik. Material yang digunakan adalah akrilik cetakan. Bahan tersebut memiliki keunggulan. Yakni lebih ringan dibanding kaca, tahan benturan, tidak bereaksi terhadap sinar matahari, tahan terhadap cuaca luar area, dapat didaur ulang.
Pun lebih tahan terhadap reaksi kimia dibandingkan bahan plastik yang lain. ”Jadi cenderung ramah lingkungan dan tidak mengandung racun, Mudah dibersihkan dan dirawat. Awet hingga bertahun-tahun,” ungkapnya.
Bentuk visualnya mengutamakan gambar imajinatif dengan tokoh utama anak. Laki-laki berpeci, perempuan berkerudung. Sesuai dengan nilai-nilai Islam yang diterapkan LPI Darussalam. Tokoh tersebut mengkomunikasikan informasi dengan gerak tubuh, yang digunakan untuk menyampaikan pesan sederhana.
Melalui strategi tersebut, anak didik dapat mengembangkan kemampuan logika matematika dan pengetahuan ruang dan waktu, serta mempunyai kemampuan untuk memilah-milah, mengelompokkan serta mengembangkan kemampuan berpikir teliti.
Selain itu teks tulisan yang digunakan, menggunakan huruf yang dinamis, bernuansa ceria khas anak-anak dan memiliki readibility tinggi agar bisa membantu anak mengenal jenis huruf dan angka.
Papan petunjuk arah yang memudahkan pengunjung untuk mendatangi lokasi yang diinginkan. Keberadaannya juga membuat ruangan tampak artistik.
Seperti instalasi berisi informasi tentang lantai licin. Memuat gambar seorang anak laki-laki dengan pipi merona merah serta mulut menganga. Figur anak tersebut digambarkan hampir terjatuh. Kemudian instalasi bertuliskan ”Dilarang Berisik”, yang memuat dua figur anak kecil sedang bercengkerama dan di tengah-tengah kedua figur tersebut terdapat tanda silang ”X”. Maknanya larangan.