Dalam segi manajemen resiko dan manajemen keamanan ICAO harus mengizinkan Administrasi Penerbangan Sipil Taiwan, sama seperti setiap otoritas penerbangan sipil FIR di dunia, berpartisipasi dalam ICAO dan memperoleh informasi ICAO secara real time, untuk memastikan keselamatan dan efisiensi penerbangan semua pesawat dan penumpang yang menggunakan Taipei FIR di seluruh dunia, serta mencapai tujuan ICAO untuk membangun kembali jaringan transportasi global di era pasca-pandemi.
Kerjasama regional, sejalan dengan kepentingan pembangunan regional.
Pencapaian perkembangan transportasi udara Taiwan telah diakui oleh banyak orang, dan partisipasi Administrasi Penerbangan Sipil Taiwan di ICAO dapat mendorong kerja sama regional.
Mengambil contoh layanan penerbangan, ICAO mempromosikan proyek Asia-Pacific Cross-Border Multi-Nodal ATFM Collaboration di kawasan Asia-Pasifik untuk mengurangi kemacetan lalu lintas udara di berbagai bandara dan konsumsi bahan bakar pesawat yang terdampar di udara demi meningkatkan efisiensi penerbangan di kawasan Asia-Pasifik, tertinggalnya Administrasi Penerbangan Sipil Taiwan untuk berpartisipasi dalam rencana regional ini untuk bekerja sama dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik dapat menyebabkan kemacetan dalam pertumbuhan lalu lintas udara secara keseluruhan di kawasan Asia-Pasifik.
Taiwan di berbagai bidang seperti keselamatan penerbangan, hak asasi manusia, kesehatan, perlindungan lingkungan dan pengurangan karbon, telah diakui oleh banyak negara. Indonesia dan Taiwan sudah lama bersahabat.
Demi melindungi standar tertinggi keselamatan dan standar pelayanan terbaik udara antara Indonesia dan Taiwan, Director-General Taipei Economic and Trade Office di Surabaya Benson Lin meminta semua kalangan di Indonesia untuk mendukung partisipasi substansial Taiwan dalam konferensi, kegiatan, dan mekanisme teknis ICAO, dengan "Menghubungkan Kembali Taiwan" (Reconnecting Taiwan), bergandengan tangan dengan Taiwan untuk melindungi dan menjaga kawasan udara yang lebih aman. (*)