YOHANES Kurnia Widjaja ingin terus berbuat baik kepada sebanyak-banyaknya manusia. "Pada dasarnya, setiap orang mempunyai kemampuan dan kebaikan. Jika kita, setiap harinya, bisa melakukan yang terbaik untuk sebuah kebaikan dan menciptakan dampak yang baik bagi orang lain, maka kita akan berkembang menjadi orang yang lebih baik hari demi hari," kata Yo, panggilan akrabnya.
Untuk bisa begitu, lanjut CEO PT SARI Teknologi itu, "Let everything you do be done in hope, passion, and love." Mirip dengan pepatah yang berasal dari kitab sejarah Hou Hanshu (后汉书) susunan Fan Ye 范曄 (398-445/6), "乐此不疲" (lè cǐ bù pí). Yang artinya: mengerjakan sesuatu dengan perasaan hati yang gembira dan tanpa merasa lelah.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Dosen FISIP UI Yeremia Lalisang: Ru Xiang Sui Su
Yo memang tak pernah capek melakukan apa yang menjadi passion-nya: robotika. Ia juga sangat aktif mengajarkan keahliannya ini dengan mendirikan perusahaan bernama SARI Teknologi tadi.
SARI merupakan singkatan dari School of Applied Robotics and Innovation. Berdiri sejak 2006 di Jakarta. Dari namanya, terlihat bahwa perseroan tersebut didirikan untuk tujuan penyelenggaraan riset dan pendidikan robotik yang aplikatif, inovatif, dan kreatif.
"Kami mempunyai misi mencetak 1 juta inovator yang mampu bersaing dan andal untuk membangun Indonesia Hebat," ungkap Yo, suatu waktu.
Makanya, tiap tahunnya, SARI rutin menggelar pertandingan robotik antarsekolah yang diikuti lebih dari 1.000 peserta dari seluruh Indonesia. SARI juga menjadi penggagas kejuaraan robotik dunia, World Robot Games, yang pada 2015 dilaksanakan di Mall of Indonesia, Jakarta.
Bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila kemarin, SARI meluncurkan karya terbarunya: MIRA, robot catur pertama di Indonesia yang dapat bermain dengan manusia. Dengan kecerdasan buatan (AI), MIRA tidak hanya bisa membaca papan catur dan gerak lawan, tetapi juga bisa memprediksi langkah dan mencari solusi untuk mengalahkan lawannya.
Hebat! (*)