KURNIAWAN Tanjung berprinsip, "What you think you become. What you feel you attract. What you imagine you create." Persis pepatah klasik yang disadur dari kitab historis Wuyue Chunqiu (吴越春秋) karya Zhao Ye 赵晔, "事在人为" (shì zài rén wéi): segala hal yang terjadi, bergantung pada bagaimana kita melihatnya.
"Di balik kebaikan pasti ada keburukan. Di balik keburukan pasti ada kebaikan. Tergantung kita mau melihat dan berfokus pada sisi positif atau negatif dari satu kejadian," terang pemuda yang biasa dipanggil Wawan ini.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Teguh Kinarto: Jiu Feng Zhi Ji Qian Bei Shao
Managing Director PT Harapan Jaya Multi Bisnis tersebut barangkali merupakan pembaca Tao Te Ching (道德经), kitab babon Taoisme. Di situ, Lao Tzu bilang, "祸兮福之所倚, 福兮祸之所伏" (Huò xī fú zhī suǒ yǐ, fú xī huò zhī suǒ fú). Yang artinya: "Bencana adalah sandaran keberuntungan, di balik keberuntungan ada bencana."
Makanya, ada baiknya untuk tidak terlalu larut dalam kesedihan ketika, misalnya, tertimpa musibah. Sebab kita tak pernah tahu ada apa di balik dan setelahnya. Pikiran diarahkan ke hal-hal yang menyenangkan saja. Karena, kata filsuf Xun Kuang 荀况, "美意延年" (měi yì yán nián): yang optimistis, akan dipanjangkan umurnya.
Untuk itu, Wawan yang punya nama Mandarin Chen Guiping 陈贵平 berharap semua pihak, terutama generasi muda, bisa saling merangkul, berkolaborasi, dan memotivasi untuk masa depan bangsa yang lebih gemilang.
Intinya, "Kita kembangkan bareng-bareng potensi negara dengan ilmu dan sumber daya yang kita miliki masing-masing," kata Wawan. Dengan kolaborasi, ia percaya, hal yang awalnya mustahil dijalankan sendirian, bisa jadi kenyataan kalau dilakukan secara kebersamaan. (*)