Tiga kasus itu berentetan dalam tiga bulan terakhir. Kepercayaan publik terhadap Polri turun.
Ditarik mundur, Kamis, 25 Agustus 2022, lembaga survei Indikator mengumumkan hasil survei tentang kasus Sambo. Khususnya tentang Bharada Eliezer sebagai JC.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparan pers secara virtual, Kamis, 25 Agustus 2022, menjelaskannya.
Survei itu digelar 11–17 Agustus 2022. Teknik RDD (random digit dialing). Jumlah responden 1.229. Dipilih nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara terlatih.
Salah satu pertanyaan: Apakah Anda (responden) percaya bahwa Bharada Eliezer membunuh Brigadir Yosua?
Jawabannya? ”Sebanyak 56,4 persen responden percaya Bharada E membunuh Brigadir Yosua. Selebihnya kurang percaya atau meragukan,” ujar Burhanuddin.
Angka 56,4 dibanding 43,6. Kelihatan publik bimbang. Antara percaya dan tidak.
Itu disebabkan, sebelumnya Sambo terbukti merekayasa perkara itu dengan skenario seolah terjadi tembak-menembak antara Bharada Eliezer dan Brigadir Yosua.
Skenario Sambo yang terpatahkan oleh bukti-bukti penyidik itu membuat publik tidak percaya Polri. Namun, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tegas memerintahkan tim membongkar pembunuhan itu. Lalu, terbongkar.
Di saat Polri memulihkan kepercayaan publik, meletus Kanjuruhan. Disusul kasus Irjen Teddy Minahasa. Dan, lagi-lagi Kapolri bersikap tegas. Menurut Mahfud MD, bisa saja Kapolri melindungi Teddy jika mau. Namun, Kapolri pilih bersikap tegas.
Chris D. Lewis dalam karyanya, Impacts of Leadership on Professionalism and Public Trust in Policing (2012) menyebutkan, ”Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi masyarakat terhadap pelayanan polisi jauh lebih besar daripada yang dapat dikendalikan petugas patroli.”
Maksudnya, kepercayaan publik terhadap polisi tidak hanya dibangun dari adanya patroli polisi di jalanan. Tapi, lebih dari itu.
Chris D. Lewis adalah komisaris polisi di Ontario Provincial Police (OPP) Kanada sejak 1 Agustus 2010. Provinsi Ontario membawahkan 324 kota. Ia kemudian memimpin Badan Intelijen Kriminal Ontario. Ia pensiun April 2014. Setelah pensiun, ia dosen bidang kepemimpinan kepolisian di seluruh Amerika Utara.
Ketika Lewis menulis buku itu (2012), di sana terjadi krisis kepercayaan publik terhadap polisi.
Diuraikan, ”Selama beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan tingkat komunitas dan diskusi media mengenai berkurangnya tingkat kepercayaan publik terhadap kepolisian.”