Untuk Kali Pertama, Ekonomi AS Tumbuh

Sabtu 29-10-2022,11:39 WIB
Reporter : Mohamad Noor Andryan
Editor : Doan Widhiandono

NEW YORK, HARIAN DISWAY - Di tengah defisit perdagangan yang menyusut, ekonomi Amerika Serikat melambung tinggi pada kuartal ketiga. Namun, data tersebut terkesan melebih-lebihkan kesehatan ekonomi negara karena permintaan domestiknya adalah yang terlemah dalam dua tahun terakhir. Penyebabnya adalah kenaikan suku bunga The Federal Reserve atau Fed yang terlalu agresif.

Laporan produk domestik bruto kuartal ketiga pada Kamis, 27 Oktober 2022, menunjukkan kontrak investasi perumahan selama enam kuartal berturut-turut. Itu adalah proses positif terpanjang runtuhnya pasar perumahan pada 2006 lantaran tingkat hipotek yang melonjak.

Itu menunjukkan bahwa ekonomi tidak dalam masa resesi. Meskipun risikonya tetap besar lantaran Fed menggandakan suku bunga untuk memerangi inflasi yang meningkat paling cepat dalam 40 tahun belakangan.

’’Terlepas dari angin surga itu, fakta di balik layar sebenarnya menunjukkan gambaran suram tentang ekonomi AS. Negeri itu benar-benar kehilangan tenaga,’’ kata Sal Guatieri, ekonom senior di BMO Capital Markets di Toronto. Ia memperkirakan, perekonomian AS akan turun tipis pada paro pertama tahun depan.

Catatan Departemen Perdagangan AS juga menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto meningkat pada tingkat tahunan. Besarnya 2,6 persen pada kuartal terakhir. Itu setelah mereka kontraksi 0,6 persen pada kuartal kedua.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pertumbuhan PDB akan melambung pada tingkat 2,4 persen. Perkiraan paling rendahnya adalah 0,8 persen. Dan paling tinggi 3,7 persen.

Defisit perdagangan menyempit tajam karena permintaan yang melambat lantaran menahan tagihan impor barang. Ekspor juga meningkat selama triwulan tersebut. Kesenjangan perdagangan yang lebih kecil menambahkan 2,77 poin persentase ke pertumbuhan PDB. Itu yang terbesar sejak kuartal ketiga 1980.

"Pertumbuhan PDB tidak dapat dipertahankan tanpa pertumbuhan sektor swasta domestik," kata Chris Low, kepala ekonom di FHN Financial di New York.

Fed telah menaikkan suku bunga acuan dari mendekati nol pada Maret menjadi 3,25 persen. Itulah laju pengetatan kebijakan tercepat dalam satu generasi atau lebih.

Saat ini, stok saham yang diperdagangkan di Wall Street menunjukkan fakta beragam. Dolar naik terhadap beberapa mata uang negara lain. (Mohamad Noor Andryan)

 

Kategori :