SURABAYA, HARIAN DISWAY – Setelah membintangi berbagai film romansa dan action, aktor Vino G Bastian hadir dalam film bergenre horror. Film terbaru besutan Charles Gozali, berjudul Qodrat.
Dalam film tersebut, Vino beradu akting dengan istrinya, Marsha Timothy. Kemudian beberapa artis pendamping lain seperti Maudy Effrosina, Randy Pangalila, Cecep Arif Rahman dan lain-lain.
Vino dan Marsha hadir di Ciputra World Mall, pada 29 Oktober 2022, meet and greet dalam rangka promosi film tersebut. Kehadiran mereka sontak disambut antusiasme fans.
“Gimana kabarnya arek-arek Suroboyo? Nanti kita nonton bareng, ya!,” ujar Vino. Sore itu ia didampingi oleh produser, Linda Gozali dan Ida Lasha, salah satu pemeran pendamping di film tersebut.
Putra novelis Bastian Tito tersebut memberikan sedikit bocoran soal film Qodrat. Ia berperan sebagai ustadz bernama Qodrat yang mampu merukiah seseorang. Namun, ilmu rukiahnya tak mampu menyembuhkan puteranya sendiri, Alif Al-Fatanah, yang diperankan Jason Bangun.
“Lalu si ustadz Qodrat pergi ke pesantren tempat dulu ia menuntut ilmu. Tapi di sana malah mendapat gangguan-gangguan menyeramkan,” ungkapnya. Hingga ia bertemu dengan tokoh Yasmin, yang diperankan Marsha.
Yasmin pun memiliki masalah yang sama dengan Qodrat. Puteranya pun mengalami gangguan dari mahluk gaib. “Nah, dari situ ceritanya jadi lebih seru. Penasaran? Nonton aja nanti,” sahut Marsha. Kemudian tersenyum.
Linda mengatakan bahwa film yang diproduserinya itu menitikberatkan pada tokoh Qodrat. Sebagai sosok ustadz yang sedang mencari jati dirinya.
“Bukan ustadz dengan penampilan yang lazim. Tapi ustadz yang sederhana, ala kadarnya, namun bersahaja,” ujarnya. Film Qodrat mencoba mencitrakan, bahwa sebutan ustadz sejatinya disematkan karena kadar keimanan seseorang. Bukan pada tampilan luar.
Apalagi, Vino untuk pertama kalinya bermain dalam film horor. “Saya melakukan riset panjang terkait pendalaman karakter. Terutama belajar pada ustadz-ustadz yang pandai merukiah,” terangnya.
Dari acara meet and greet promosi Qodrat, dapat disimpulkan bahwa lewat film tersebut, sutradara mencoba menawarkan hal baru. Yakni menempatkan ustadz sebagai tokoh utama film horor.
Tentu menarik melihat tawaran tersebut. Sebab, umumnya tokoh ustadz dalam film horor Indonesia sama seperti tokoh polisi dalam film India. Acap datang belakangan sebagai problem solver. Kali ini, ustadznya yang jadi tokoh utama sepanjang film. Seru, bukan? (Guruh Dimas Nugraha)