Pebisnis Korea Ragu Angkat Tema Halloween

Selasa 01-11-2022,11:08 WIB
Reporter : Mochammad Rafly Akbar
Editor : Doan Widhiandono

SEOUL, HARIAN DISWAY - Tak bakal ada lagi acara-acara yang bertema hantu-hantuan di Korea Selatan. Tak ada lagi perayaan Halloween yang meriah. Setidaknya sampai sisa musim festival tersebut tahun ini. Atau bahkan hingga beberapa tahun ke depan.

Itulah prediksi pengamat dan pelaku bisnis di Korea, negeri yang baru saja mengalami tragedi nasional tersebut. Sebanyak 153 orang tewas dalam pesta Halloween di Itaewon, Sabtu, 29 Oktober 2022.

BACA JUGA:JIS Masuk 10 Stadion Termegah di Dunia

“Kami telah membatalkan seluruh acara yang berhubungan dengan Halloween,’’ ungkap seorang pebisnis ritel besar di Korsel seperti dikutip Korea Times. Menurutnya, hal tersebut dilakukan agar keluarga korban tidak semakin ngenes. ’’Kami telah menurunkan semua barang dan aksesori yang berhubungan dengan Halloween di rak. Instalasi stan dan spanduk festival juga sudah kami turunkan,’’ tambahnya.

Pengamat pasar pun memperkirakan bahwa seluruh acara yang berhubungan dengan Halloween akan dibatalkan di seluruh Korsel. Para konglomerat dan pebisnis merasa ragu jika memaksakan rangkaian acara tersebut.


PEREMPUAN BERKOSTUM India yang panik setelah insiden yang menewaskan 153 orang di Itaewon, 29 Oktober 2022.-ALBERT RETIEF-AFP-

Upaya industri untuk memanfaatkan Halloween sebagai hiburan musiman pun jadi terhambat. Padahal, Halloween bisa jadi momen panen.

Saat ini, festival yang aslinya adalah perayaan untuk arwah tersebut masih menimbulkan luka di kalangan warga Korea. Dan tidak menutup kemungkinan sembuhnya akan lama.

Iming-iming promosi yang berlebihan jadi salah satu faktor membeludaknya pengunjung pada saat itu. Para pemilik kepentingan bisnis terlalu banyak mengekspos barang jualan mereka. Akibatnya, warga pun berbondong-bondong memadati Itaewon.

Lotte dan Shinsegae adalah contoh usaha yang begitu gencar memasarkan produk-produk mereka pada momen Halloween. Toko serbaada, ritel, gerai kecil, sampai hotel digencarkan untuk mengangkat tema tersebut.

Kini, semua pesta kostum hingga pertunjukan musik pun batal. Tentu saja, para pebisnis itu rugi. Tetapi, simpati kepada sesama manusia harus berada di atas segalanya.

“Tak ada perusahaan yang berani mengangkat tema Halloween lagi dalam acara komersial. Setidaknya selama beberapa tahun tragedi ini akan tetap menghantui banyak orang,” kata pejabat bisnis ritel. 


PRESIDEN KORSEL Yoon Suk-yeol (kanan) dan istrinya, Kim Keon-hee, mengunjungi altar kenangan untuk korban Halloween di Itaewon, Senin, 31 Oktober 2022.-JUNG YEON-JE-AFP-

Di balik meriahnya acara Halloween, banyak kritik dilayangkan untuk acara tersebut. Kelakuan anak-anak ketika Halloween datang bikin orang tua cemas. Bukan karena keselamatan mereka, melainkan biaya yang mereka keluarkan.

Para orang tua kewalahan. Menuruti permintaan anak-anak mereka demi bisa datang ke acara Halloween. Pasalnya mereka dituntut untuk menyediakan berbagai macam barang yang identik dengan budaya Halloween. Kostum, dekorasi, dan permen adalah beberapa barang yang harus ada.

Kategori :