ANTOK Handoko alias Tjoa Ping An 蔡炳安 berprinsip, "Menjadi orang penting itu baik, namun lebih penting menjadi orang baik. Supaya kita semua bisa bermanfaat." Sebab, direktur Toto tersebut yakin, sebagaimana ditegaskan kitab historis Guliang Zhuan (穀梁傳), "德厚流光" (dé hòu liú guāng): yang tinggi budi pekertinya, akan jauh dan besar pengaruhnya. Sebaliknya, "yang rendah budi pekertinya, akan tidak membawa manfaat apa-apa" (德薄者流卑 dé báo zhě liú bēi).
Tak heran bila Kanjeng Nabi menegaskan, "Khoirunnaas anfa'uhum linnaas" (sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan dampak positif bagi sesamanya). Dan, untuk menjadi insan yang demikian, akhlak perlu dikedepankan.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Anwar Sausan: Shao Zhuang Bu Nu Li, Lao Da Tu Shang Bei
Masalahnya, bagaimana agar bisa selalu berbuat baik di tengah zaman yang hampir semuanya diukur dengan takaran untung/rugi ini?
Kitab legendaris San guo zhi (三國志) yang dikompilasi Chen Shou 陳壽 (233-297) menyarankan, "Jangan karena kebaikan kecil lalu ogah melakukannya; jangan karena keburukan kecil lalu melakukannya" (勿以善小而不为; 勿以恶小而为之 wù yǐ shàn xiǎo ér bù wéi; wù yǐ è xiǎo ér wéi zhī).
Pasalnya, banyak sekali musibah yang berawal dari coba-coba dan memandang remeh sesuatu. Misalnya, lantaran penasaran, icip-icip sabu. Lambat laun malah kecanduan beneran.
Makanya, dalam syair 117 Dhammapada, Sang Buddha menasihati kita, "Pāpañ ce puriso kayirā, na taṁ kayirā punappunaṁ. Na tamhi chandaṁ kayirātha, dukho pāpassa uccayo."
Yang artinya: Apabila seseorang telah melakukan perbuatan jahat, hendaklah ia tidak mengulangi perbuatan jahatnya. Janganlah merasa senang melakukan perbuatan jahat. Perbuatan jahat hanya akan membawa penderitaan.
Berdeba dengan perbuatan baik. Sang Buddha dalam syair 118 Dhammapada menganjurkan, "Paññañ ce puriso kayirā, kayirāthetaṁ punappunaṁ, tamhi chandaṁ kayirātha, sukho puññassa uccayo."
Yang terjemahan bebasnya: "Apabila seseorang telah melakukan perbuatan baik, hendaklah ia mengulangi dan merasa senang melakukan perbuatan baiknya. Perbuatan baik akan membawa kebahagiaan. (*)