Cheng Yu Pilihan Anwar Sausan: Shao Zhuang Bu Nu Li, Lao Da Tu Shang Bei

Cheng Yu Pilihan Anwar Sausan: Shao Zhuang Bu Nu Li, Lao Da Tu Shang Bei

Cheng yu Anwar Sausan--

ANWAR Sausan alias Chen Wanxin 陈万新 tak pernah lelah menyiapkan generasi unggul. Yang bisa berbahasa Indonesia dengan baik, fasih berbahasa Mandarin dan Inggris, serta memiliki karakter yang kuat dan cinta kepada tanah airnya. Mungkin ia terinspirasi Lee Kuan Yew, yang dengan menekankan pendidikan, menjadikan Singapura semaju sekarang.

Makanya, Anwar terus mendirikan sekolah. Meski harus tak henti-henti merogoh kocek pribadi –dalam, dan dalam sekali. 

Fasilitas sekolahnya dibuat sangat lengkap. Guru-gurunya pun tak main-main. Untuk mengajar bahasa Mandarin, misalnya, ia datangkan langsung pengajar dari Tiongkok. Setiap tahun. Dengan biaya yang tinggi dan lagi-lagi ditanggung sendiri. 

Sadar akan pentingnya peningkatan SDM dalam negeri, Anwar memberikan beasiswa kuliah ke Tiongkok kepada banyak santri. Tiap bulan, ia kirimkan uang saku. Untuk menopang biaya hidup selama studi S-1. 

Belakangan ini, Anwar mulai membangun SMP. Di tengah kota Jember. Tak jauh di selatan alun-alun. Rencana akan dibuka pada 2023. 

Itu satu kompleks dengan playgroup, TK, dan SD yang didirikannya lebih dulu: di tahun 2007 dan 2009 yang lalu. Dengan nama: Sekolah 3 Bahasa Rukun Harapan.

Anwar sebenarnya seorang pebisnis. Ia mula-mula buka toko pracangan di Pasar Maron, Probolinggo. Baru pindah ke Jember lantaran peristiwa Gestok 1965. Di Jember, ia beroleh peruntungan dari berbisnis sarang walet.

"Mau membujuk teman-teman saya yang pengusaha untuk ikut terjun ke dunia pendidikan, agak sulit. Maklum, orientasi bisnis adalah mencari untung. Sementara pendidikan tidak. Tapi, saya kira, harta kita akan jauh lebih bermakna jika disisihkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Anwar, suatu ketika.

Anwar berpesan, "少壮不努力, 老大徒伤悲" (shào zhuàng bù nǔ lì, lǎo dà tú shāng bēi): kalau waktu muda tidak giat berusaha, setelah tua akan menanggung derita tiada tara.

Padahal, usia Anwar sudah tidak lagi muda. Ia lahir tahun 45. Empat bulan sebelum Indonesia merdeka. Namun, semangatnya tak kelihatan menua. 

Kita berharap makin banyak orang yang mengikuti jejaknya: turut andil dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan kemampuan finansialnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: