Cheng Yu Pilihan Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana: Hao Shi Duo Mo

Cheng Yu Pilihan Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana: Hao Shi Duo Mo

WAWAN HENDRAYANA, vice president Infovestama Utama, berprinsip hao shi duo mo. Segala hal yang luar biasa, diawali dengan tempaan yang bertubi-tubi.--Dokumentasi Pribadi

HARIAN DISWAY - Wawan Hendrayana selalu mengingatkan kepada dirinya untuk tidak pernah lari dari masalah. Sebab, menurut vice president Infovesta Utama itu, "Terjun menghadapi masalah adalah ruang kelas terbaik. Dan setiap kesalahan yang kita lakukan adalah guru paling jujur."

Semua orang tentu ingin berkembang, tapi tidak banyak yang mau melewati jalan yang menantang. Seandainya bisa, siapa pun pasti ingin mencapai kesuksesannya lewat trayek bebas hambatan. Kalaupun ada aralnya, berharap ada orang dalam yang bisa mengatasinya dan kita tinggal terima beres saja. 

Padahal, pertumbuhan jelas tidak akan pernah lahir dari kenyamanan. Ia terlahir dari pergulatan dan dialektika: ketika pikiran dipaksa mencari jalan keluar, ketika hati belajar menerima kenyataan, dan ketika keberanian diuji oleh ancaman.

Persis yang dinyatakan pepatah Mandarin, "好事多磨" (hǎo shì duō mó): segala hal yang luar biasa, diawali dengan tempaan yang bertubi-tubi. Atau seperti yang ditegaskan Tan Malaka, "Terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk." 

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Direktur Universitas Terbuka Surabaya Suparti: Mou Shi Zai Ren, Cheng Shi Zai Tian

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Teknokrat-Ahli Teknologi Motor Penggerak Listrik Ricky Elson: Xu Xin Xia Wen

Berarti, rintangan atau bahkan kegagalan dalam hidup, bukanlah akhir dari segalanya. Ia tak lain merupakan proses penting untuk membentuk karakter, ketangguhan, dan kedewasaan diri. 

Dalam artian, setiap problem yang kita hadapi, akan menggembleng kita lebih tajam membaca situasi serta lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan yang tak disangka-sangka ke depannya.

Makanya, kata Wawan, "Selalulah terbuka untuk belajar hal baru, karena tidak ada kata terlambat untuk belajar." 

Apalagi, belajar bukanlah ajang untuk cepat-cepatan. Mereka yang baru menemukan hikmah di usia senja, tak kalah berharganya dengan mereka yang sudah tercerahkan sejak muda. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: