Cheng Yu Pilihan Teknokrat-Ahli Teknologi Motor Penggerak Listrik Ricky Elson: Xu Xin Xia Wen

Cheng Yu Pilihan Teknokrat-Ahli Teknologi Motor Penggerak Listrik Ricky Elson: Xu Xin Xia Wen

RICKY ELSON berprinsip xu xin xia wen yang artinya membuka diri dan merendahkan hati untuk belajar pada (si)apa saja.-Boy Slamet-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Ke depan, yang namanya “pinggiran” sepertinya hanya akan dikenang sebagai istilah geografi saja. Terlebih bagi negara yang internetnya cepat dan mencakup hingga ke titik terluar negerinya. 

Sebab, kemajuan teknologi, terutama teknologi komunikasi, membuat semua orang --termasuk mereka yang tinggal di daerah yang disebut “pinggiran” tadi-- bisa mengakses hampir semua lini tanpa perlu ke mana-mana.

Dulu, ketika internet belum masuk desa, barangkali hanya orang kota yang mengerti banyak hal. Sekarang, dengan hanya bermodalkan gawai di kamarnya, orang kampung pun sudah tak kalah pintarnya.

Maka benar-benar telah kejadian apa yang pendiri Taoisme Lao Tzu nyatakan dalam kitab Tao Te Ching, "不出户,知天下" (bù chū hù, zhī tiān xià): tanpa keluar rumah, tapi bisa tahu segala.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Direktur PT Infovesta Utama Parto Kawito: Fan Fu Zhi Qing

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Menteri Koperasi Indonesia Ferry Juliantono: Shou Jing Da Quan

Karena itu, barangkali bisa diterima akal bila Ivan Illich (1926–2002), filsuf-cum-teolog Austria, menamai kita sebagai “deschooling society” (masyarakat tanpa sekolah).

Maklum, sekolah (formal) bukan lagi menjadi sumber utama untuk mendapatkan pengetahuan. Sebab, sumber ilmu kini ada di mana-mana. Kita, misalnya, bisa menanyakan apapun yang tidak kita ketahui pada AI, dan kita akan mendapatkan jawabannya tanpa perlu menunggu lama.

Namun, bukan berarti kita tak perlu guru lagi. Guru tetaplah diperlukan lantaran apa yang kita peroleh dari AI belum tentu semuanya benar dan menuntun kita pada pembaikan budi pekerti. Untuk itulah, kita perlu untuk terus berguru pada (si)apapun --terlebih pada alam semesta. 

Pasalnya, kata Ricky Elson, teknokrat Indonesia yang ahli dalam teknologi motor penggerak listrik, "Alam takambang jadi guru." Falsafah Minangkabau ini artinya kira-kira: semesta yang terbentang luas adalah guru.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan CEO Amithya Hotels Group-Ketua Yayasan Sekolah Gratis Untuk Indonesia Rucita Permatasari: Shou Yuan Jie Guo

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Wakil Dekan FISIP Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Mohammad Insan Romadhan: Liang Li Er Xing

Maksudnya, segala sesuatu yang ada di alam, baik makhluk hidupnya maupun benda matinya, bisa menjadi sumber pengetahuan, pedoman hidup, dan pelajaran moral. Ya asal kita mau untuk "虚心下问" (xū xīn xià wèn): membuka diri dan merendahkan hati untuk belajar pada (si)apa saja.

Pun sebaliknya. "Ketika kita mendapat ilmu segenggam atau setetes dari semesta, kita punya kewajiban untuk untuk memberikan manfaat sampai segunung atau sesamudra," pungkas Ricky yang kini banyak mengajarkan ilmunya di Lentera Bumi Nusantara, Ciheras, Tasikmalaya itu. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: