Cheng Yu Pilihan Ketua Yayasan Garuda Pertiwi Indonesia-CEO Kantor Hukum Desy Natalia Law Firm Dessy Natalia Kristanty: Shui Luo Shi Chu
DESSY NATALIA KRISTANTY, CEO Desy Natalia Law Firm, memegang prinsip shui luo shi chu. Setelah air surut, batu akan muncul.--Dokumentasi Pribadi
HARIAN DISWAY - Dessy Natalia Kristanty, ketua Yayasan Garuda Pertiwi Indonesia dan CEO Kantor Hukum Desy Natalia Law Firm, senantiasa memegang teguh prinsip, "Kebenaran akan mencari jalannya sendiri."
Masyarakat Tiongkok punya ungkapan semakna, "酒香不怕巷子深" (jiǔ xiāng bù pà xiàng zi shēn): arak yang berkelas tak akan pernah takut ditempatkan di lorong-lorong terpencil. Sebab, orang-orang pasti akan menemukannya.
Makanya, kalau kita memang orang benar, dicemarkan seburuk apa pun nama kita, tetaplah pada akhirnya akan seperti moto yang dibilang Dessy tadi: kebenaran akan mencari dan menemukan jalannya sendiri.
Tentu, bukanlah perkara mudah untuk menjadi orang yang konsisten berpegang pada kebenaran di tengah berjubelnya orang-orang curang. Bukan hanya sekarang, dulu pun sami mawon.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Direktur Infovesta Utama Edbert Suryajaya: Xin Shou Bu Yu
Di Tiongkok ada kisah tentang Yue Fei (1103–1142). Jenderal yang berjuang mati-matian dalam perang untuk mendirikan Dinasti Song ini malah dieksekusi oleh kaisarnya lantaran terhasut oleh fitnah kanselirnya, Qin Hui.
Bertahun-tahun orang percaya bahwa Yue Fei adalah manusia munafik yang punya niatan mengudeta sang kaisar sebagaimana difitnahkan Qin Hui.
Sayang, ketika orang-orang tahu kebenarannya, Yue Fei sudah keburu dihukum mati.
Namun, keadaan kemudian terbalik: kaisar berikutnya membangun kuil –di Hangzhou dan masih ada sampai sekarang– untuk mengingat jasa Yue Fei.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana: Hao Shi Duo Mo
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Direktur Universitas Terbuka Surabaya Suparti: Mou Shi Zai Ren, Cheng Shi Zai Tian
Di depan kuil juga dibuatkan patung Qin Hui, istrinya, dan dua orang yang bersekongkol dengan mereka, dalam keadaan berlutut, sebagai simbol pengakuan kesalahan terhadap Yue Fei.
Begitulah. Pepatah Tiongkok menegaskan secara metaforis, "水落石出" (shuǐ luò shí chū): setelah air surut, batu akan muncul. Kebenaran pun akan terungkap meski harus melalui pelbagai macam pemelintiran, pembungkaman, ataupun pembenaran kepalsuan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: