Program MBG di MAN Sidoarjo Bikin Siswa Punya Kesempatan Menabung dan Hemat Rp10 Ribu

Program MBG di MAN Sidoarjo Bikin Siswa Punya Kesempatan Menabung dan Hemat Rp10 Ribu

Menu MBG SPPG Siwalan Panji untuk MAN Sidoarjo. - sppgsiwalanpanji - Instagram

HARIAN DISWAY - Tidak terasa, program Makanan Bergizi Gratiis (MBG) yang digalakkan oleh Prabowo Subianto sudah berjalan hampir setahun. Program tersebut termasuk salah satu upaya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

MBG dirancang untuk mengurangi terjadinya stunting atau gizi buruk yang ada di Indonesia. Sasarannya adalah balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Banyak hal yang bisa mempengaruhi gizi anak, seperti jenis makanan yang dikonsumsi, perekonomian keluarga, kebiasaan makan, kebersihan makanan,  dan lain-lain.

Perekonomian dan profesi orang tua dapat menjadi salah satu faktor yang dapat memberikan pengaruh secara tidak langsung dalam penyediaan makanan bergizi. Umumnya, semakin tinggi penghasilan seseorang, tinggi pula kebutuhan anggaran belanjanya. 

Menurut artikel ilmiah Hubungan Orang Tua dengan Status Gizi Siswa pada SDN Buncitan Sidoarjo yang ditulis oleh Achmad Ridho Islami dan Dony Andrijanto pada 2020, siswa bertubuh kurus kebanyakan ditemukan dari pendapatan orang tua dalam kategori kurang hingga sedang. 

Jarang ada anak dengan status kurus pada pendapatan orang tua dengan kategori tinggi. Bahkan tidak ditemukan siswa bertubuh kurus dari kalangan keluarga dengan kategori pendapatan tinggi sekali.

Lewat program MBG di Indonesia, pemerintah ingin meningkatkan prestasi siswa dengan memperbaiki gizi makanan. Program itu diperoleh secara gratis di sekolah, sehingga anak-anak dengan pendapatan keluarga dalam kategori kurang tetap dapat mengonsumsi makanan bergizi. 

Dengan begitu, orang tua merasa diringankan bebannya dalam hal keuangan. Biasanya, siswa yang belum sempat sarapan terbiasa jajan di kantin. Anindia Ayu Maharini, salah seorang siswi MAN Sidoarjo mengaku pengeluarannya menjadi lebih hemat.

“Uangnya jadi bisa dipakai untuk kebutuhan penting lainnya. Bisa menabung uang sebanyak Rp10 ribu. Sebelum ada MBG, uang jajan saya bisa mencapai Rp20 ribu,” ungkap Ayu. Ayahnya bekerja sebagai manager di pabrik, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga. 

“MBG berpengaruh banget buat uang jajan. Sekarang rasanya tidak perlu beli nasi buat makan,” imbuh Ayu. Dilansir dari laman resminya, MAN Sidoarjo merupakan sekolah penerima MBG pada awal November 2025. Makanan MBG dibagikan setiap jam 11 siang, setelah salat Zuhur berjamaah. 

BACA JUGA:Dukung Perpres 115/2025, Edy Wuryanto Tekankan Pentingnya Tata Kelola dan Pasokan Bahan Baku MBG

BACA JUGA:MBG: Antara Nutrisi dan Krisis Keamanan Pangan

Pembagian MBG di MAN Sidoarjo dilakukan oleh pegawai, karyawan, dan koordinator utama. Sampai 12 Desember 2025, belum ditemukan adanya permasalahan dalam menu MBG yang ada di MAN Sidoarjo.

“Dalam sekali makan, ada unsur karbohidrat, protein, dan serat. Standar gizi yang terkandung dalam sekali makan dapat dicek pada Instagram SPPG Siwalan Panji sebagai SPPG penanggung jawab MBG di MAN Sidoarjo,” jelas Afrian Nusa Wahyu Basuki selaku Koordinator Utama MBG MAN Sidoarjo, mengutip dari laman MAN Sidoarjo. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: