Cegah Lumpur agar Produksi Udang Stabil

Sabtu 05-11-2022,05:00 WIB
Reporter : Yusuf Dwi
Editor : Noor Arief Prasetyo

SURABAYA, HARIAN DISWAY- RATUSAN petambak menghadiri Simposium Udang Nasional di Hotel Mercure, Surabaya, kemarin, Jumat, 4 November 2022. Rendahnya harga udang imbas lockdown Tiongkok menjadi tantangan terbesar. Selain itu, wabah penyakit acute hepatopancreatic necrosis disesase (AHPND) masih menghantui para pelaku usaha budi daya udang.

Simposium tersebut menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan PT Central Proteina Prima Tbk. Dihadiri petambak bagian timur, mulai Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok, Sumbawa, hingga Sulawesi.

Acara dibuka dengan membahas problem penyakit AHPND pada udang yang mengakibatkan penurunan produksi. Penyakit itu berbasis bakteri. Menginfeksi benur dengan angka kematian bisa mencapai 100 persen. 

Namun, Head of Technical Partner Guruh Suryawan mengatakan, hal itu bisa disiasati dengan pencegahan lumpur pada kolam. ”Jadi, kita jebak lumpur di tandon pengendapan. Kita tidak boleh lagi abaikan lumpur. Supaya vibrio AHPND tidak berkembang pada sistem budi daya kita,” ungkap Guruh.

Belum diketahui pasti faktor utama penyebab wabah tersebut. Hanya bisa dideteksi dengan melihat tanda-tanda secara fisik. Cara memastikan penyakit itu, lanjut Guruh, perlu pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.

”Yang paling penting sebetulnya masalah laboratorium yang bisa mengecek positif tidaknya penyakit ini di perairan Indonesia,” lanjutnya. (*)

 

Kategori :

Terkait