ELLYN Subiyanti alias Tan Bing Ling 陈品龄 mengajak kita untuk "团结一致, 共创未来" (tuán jié yī zhì, gòng chuàng wèi lái): bersatu untuk bersama-sama memajukan masa depan.
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Yogyakarta itu barangkali terinspirasi oleh pepatah dalam kitab Guoyu (国语) yang konon disusun oleh Zuo Qiuming 左丘明, "众心如城" (zhòng xīn rú chéng): bahwa hati banyak orang yang bersatu, kekuatannya akan sama dengan benteng yang paling kukuh.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Xavier Quentin: Yi Shen Zuo Ze
Persatuan inilah yang diperjuangkan Ellyn melalui organisasi yang diketuainya tersebut. Dia ingin warga Tionghoa kian menyatu dan diterima sebagai bagian integral bangsa Indonesia di manapun berada.
Makanya, beragam usaha dilakukannyi. Selama pandemi, PSMTI Yogyakarta bersama organisasi Tionghoa lainnya aktif menggelar bakti sosial guna meringankan beban ekonomi kaum marginal. Ratusan ton beras dibagikan.
Supaya budaya Tionghoa lebih dikenal dan dipahami umum, PMTI Yogyakarta di bawah kepemimpinan Ellyn rutin memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta yang diinisiatori oleh Jogja Chinese Art and Culture Centre (JCACC).
Begitulah Ellyn. Lewat pendekatan sosial dan kebudayaan, dia mungkin hendak mengingatkan kita untuk saling mengenal satu sama lain. Sebab, sebagaimana diajarkan falsafah Konfusianisme, "君子以文会友, 以友辅仁" (jūn zǐ yǐ wén huì yǒu, yǐ yǒu fǔ rén): mereka yang baik budinya, menggunakan budaya untuk merajut tali persahabatan; dengan bersahabat, akan bisa saling berwelas asih. (*)