Hermawan Kartajaya Berpikir 9 Tahun Sebelum Putuskan Jadi Kadaver

Sabtu 19-11-2022,05:00 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Tomy C. Gutomo

SURABAYA, HARIAN DISWAY - "INILAH rumah masa depan," ujar Hermawan Kartajaya (HK) saat memasuki Airlangga Surgical Anatomy Development-Center (ASAD-C), Jumat siang, 18 November 2022. Ia ditemani keluarga dan beberapa pejabat tinggi FK Unair.

HK mengatakannya dengan senyum yang mengembang. Meski disambut tawa oleh yang lain, namun tentu saja celetukan itu bukan sekadar guyonan. Sebab, di ruang itulah kelak jenazah HK bakal dibaringkan. Yakni untuk menjadi "guru abadi" bagi mahasiswa dan dosen yang belajar anatomi manusia.

BACA JUGA:Ulang Tahun ke-75, Hermawan Kartajaya Hibahkan Tubuh untuk Riset

Apalagi sebelum ke rumah masa depan itu, HK telah menandatangani nota kesepahaman wasiat kadaver di aula utama FK Unair. Diteken langsung bersama kedua anaknya, Michael Hermawan dan Stephanie Hermawan. Bangunan ASAD-C terletak di salah satu sudut Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. 

Sesuai rencana, pakar marketing itu mengenakan baju khusus garapan desainer Samuel Wattimena. Pakaian yang didominasi ungu dan bergambar sosok Gareng di bagian belakang itu bakal menjadi pakaian kebesarannya kelak ketika menjadi kadaver.

Pada hari keempat rangkaian perayaan ulang tahunnya ke-75 dipuncaki dengan acara Special Dinner and The Short Preview of HK75 Documentary Movie di Hotel Vasa, Jumat malam (18 November 2022). Dihadiri oleh banyak tokoh-tokoh penting antara lain: Dubes Ceko untuk Indonesia Jaroslav Dolecek, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Founder Harian Disway Dahlan Iskan, Mantan Mendikbud Mohammad Nuh, Konjen Jepang Takeyama Kenichi, Pemilik Kapal Api Sudomo Mergonoto,  Group CEO Tancorp Abadi Nusantara Hermanto Tanoko, dan Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin.


TAYANGAN video Timeless Guru: Learn, Think, Share di Hotel Vasa, Jumat malam, 18 November 2022.-Boy Slamet-Harian Disway-

Episode pertama film dokumenter berjudul The Timeless Guru: Learn, Think, and Share itu garapan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Mengangkat cerita tentang sosok HK dari perspektif yang berbeda. Mulai dari tetangganya hingga para tokoh dan pejabat penting negeri ini.

HK berpakaian lebih rapi. Mengenakan tuxedo hitam, berkemeja putih, dan berdasi kupu-kupu. HK mengisahkan cuplikan sejarah Ibnu Sina di hadapan para tamunya. Sosok ilmuwan besar muslim sekaligus Bapak Kedokteran Modern.

Sebab, di zaman kemonceran Ibnu Sina itulah untuk kali pertama terjadi pembedahan mayat manusia. Yakni dilakukan oleh Rob Cole, murid Ibnu Sina, terhadap pasiennya yang dijadikan kadaver. “Itu memang bergantung interpretasi masing-masing. Tapi, yang jelas, berarti saya sekarang jadi seorang marketing kadaver,” ujarnya. 

Dari kisah Ibnu Sina itu, HK ingin agar lebih banyak lagi yang terinspirasi. Bersedia mendonorkan tubuhnya ketika meninggal dunia. Termasuk kepada para tamunya, tadi malam. Salah satunya, disampaikan ke sahabatnya, CEO PT Kapal Api Global Soedomo Mergonoto

“Ayo, Pak Soedomo. Sudah kaya, apa lagi yang mau dicari? Nanti, bisa sumbangkan tubuhnya untuk pendidikan,” rayunya lantas disambut tawa para tamu. Sementara Soedomo tak menjawab dan hanya tersenyum.


Hermawan Kartajaya dan Dekan Fakultas Kedokteran Unair Budi Santoso menandatangani MoU wasiat kadaver disaksikan dua anak Hermawan, Michael Hermawan dan Stephanie Hermawan.-Boy Slamet-Harian Disway-

Tentu HK pun mafhum. Bahwa keputusan menjadi kadaver tidak bisa ditentukan oleh orang lain. Harus dari kerelaan diri sendiri. Dan memang butuh waktu yang lama untuk memantapkan pilihan besar itu. 

“Saya sendiri ternyata butuh waktu sembilan tahun. Saya kira, hari ini bisa jadi inspirasi kecil dulu. Nanti barangkali bisa dirunding-rundingkan saat pulang. Keputusannya kan gak harus sekarang,” ujar CEO MarkPlus.Inc itu.

Kategori :