Ulang Tahun ke-75, Hermawan Kartajaya Hibahkan Tubuh untuk Riset

Ulang Tahun ke-75, Hermawan Kartajaya Hibahkan Tubuh untuk Riset

Hermawan Kartaja mengenakan kostum bergambar wayang kulit Kresna. -Boy Slamet-Harian Disway-

SETIAP memperingati hari kelahirannya pada 18 November, pakar marketing Hermawan Kartajaya (HK) selalu berusaha melakukan hal yang berbeda. Setidaknya sejak memasuki usia 70 tahun pada 2017 lalu. Pada ulang tahun ke-75 ini, ia membuat keputusan besar. Memutuskan menjadi kadaver. Setelah meninggal nanti, pendiri MarkPlus Inc. itu menyumbangkan seluruh tubuhnya untuk keperluan riset di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya. 

Tahun ini perayaan ulang tahunnya tak cukup sehari. Rangkaiannya sudah sejak 15 November dan akan berakhir 20 November. Kamis, 17 November 2022, HK berbagi dengan anak yatim-piatu di Panti Asuhan Khadijah. Kemudian diakhiri dengan napak tilas ke rumah kelahirannya di kampung Kapasari Gang V.

Yang mencengangkan bakal berlangsung siang ini pukul 13.00. HK menandatangani nota kesepahaman wasiat kadaver di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga. Ia telah menyatakan siap menghibahkan mayatnya kelak untuk keperluan riset para civitas akademik FK selama 5 tahun.

Tentu banyak pertimbangan di balik keputusan yang luar biasa itu. Juga berbagai cerita yang melatarbelakanginya. Berikut wawancara Harian Disway dengan Hermawan Kartajaya yang ditemui secara khusus di Executive Club Room, lantai 25, Hotel Sheraton, Surabaya kemarin.

--

Bagaimana awalnya Anda mendapat ide menjadi kadaver?

Saat itu saya diundang sebagai pembicara di acara peringatan 100 tahun pendidikan kedokteran di FK Unair. Itu 2013, sembilan tahun lalu. Setelah acara, saya diajak dekan FK Unair Prof Agung Pranoto ke kamar kadaver. Sakral sekali. Di situ kelihatan ada sekitar tiga kadaver di peti. Awalnya memang ngeri..

Lalu bagaimana bisa berani memutuskan?

Sebetulnya, ini ada sangkut pautnya. Prof Agung itu dulu murid saya, saat saya dulu jadi guru di SMA St. Louis 1 Surabaya. Nah, Prof Agung ini memanggil saya dengan nama Tionghoa saya: Tan Tjioe Hak yang berarti ”seorang pembelajar sepanjang hayat”.

Nah, beliau bilang bahwa kadaver itu bagus. Cocok dengan makna nama saya. Katanya, menjadi kadaver berarti bisa jadi guru seterusnya. Jadi, ya gimana, terlanjur diberi nama itu oleh ayah saya. Mau gak mau sampai sekarang ya senang belajar terus. Hahaha.

Apa maksudnya ”bisa jadi guru seterusnya” itu?

Kadaver kan digunakan buat belajar anatomi. Setiap kali akan memulai menggunakan kadaver, profesor akan bilang ke para mahasiswanya,”Kadaver inilah profesor sesungguhnya. Saya ini cuma pengantar.” Katanya begitu. Mulai dari situlah saya makin tertarik. Meski agak tetap sedikit ngeri lihatnya.


Hermawan Kartajaya berbincang dengan Dahlan Iskan di rumahnya masa kecinya di Jalan Kapasari Gg V. . -Boy Slamet-Harian Disway-

Selain itu, apa lagi yang memotivasi Anda?

Ya, di sisi lain, kadaver ini harganya mahal di Indonesia. Harganya bisa sampai ratusan juta. Para peneliti biasanya mendapatkan kadaver dari mayat yang tak punya identitas. Mereka memang kesulitan mencari kadaver. Sebab, di sini kan yang jadi ahli waris jenazah memang mayoritas pemeluk Islam dan Kristen. Agama samawi tidak membolehkan untuk itu. Jenazah harus dikubur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: