Pulang TC di Eropa, Pemain Timnas U-20 Terancan Nganggur

Selasa 22-11-2022,04:00 WIB
Reporter : Gunawan Sutanto
Editor : Gunawan Sutanto

JAKARTA - DISWAY, Nestapa siap-siap dihadapin skuad Timnas U-20. Itu seiring dengan berakhirnya pemusatan latihan di Turki dan Spanyol. Sebab setelah itu, para pemain akan dikembalikan ke klub masing-masing. Sampai ada pemanggilan lebih lanjut.

Pengembalian tersebut dilakukan karena pelatih Shin Tae-yong akan fokus ke timnas senior. Sebagai persiapan menghadapi Piala AFF, yang akan digelar akhir Desember mendatang. Sebagai tuan rumah, Shin Tae-yong ditarget membawa timnas juara.

Yang jadi soal, pengembalian pemain ini dilakukan saat kompetisi masih terhenti. Belum tahu, kapan akan dimulai lagi. Tentu saja, ini bisa berdampak pada pemampilan tim. Idealnya, setelah jalani TC di Eropa, para pemain bisa makin ditempa di kompetisi. 

BACA JUGA:Persebaya Kedatangan Dua Pemain Trial, Satunya Naturalisasi

“Ini yang kami pikirkan. Idealnya setelah ini mereka bisa langsung terjun ke kompetisi bersama klub masing-masing. Agar kondisinya terjaga dan makin matang.  Tapi sekarang kompetisi kan lagi terhenti. Tak tahu kapan akan dimulai,” terang Endri Erawan, anggota Exco PSSI. 

Kondisi ini telah disampaikan Endri pada Menpora Zainudin Amali saat menggelar pertemuan bersama dengan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), Jumat (18/11). Pertemuan ini dimaksudkan untuk membahas kelanjutan kompetisi.

“Sudah kita sampaikan ke Menpora. Dampaknya akan ke timnas bila kompetisi tidak segera jalan. Baik buat senior maupun U-20,” jelasnya.

"Keinginan dari teman-teman semua ini bisa terlaksana, diputarnya kembali liga agar anak-anak U-20 ini terus latihan di klubnya masing-masing untuk menjaga performa yang sudah diasah di Spanyol dan Turki kemarin," ujarnya.

Sejauh ini lanjutan kompetisi memang masih gelap. Direksi baru LIB sudah menyampaikan akan berupaya agar kompetisi bisa kembali bergulir pada 2 Desember mendatang. Namun sejauh ini belum ada sinyal dari Polri untuk memberikan izin.

Menpora Zainudin Amali juga belum bisa berbuat banyak. Meski ia sepakat kompetisi dilanjutkan, akan tetapi izin tetap di tangan Polri. Mereka yang paling paham dengan situasi yang ada. 

Seperti diketahui, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sudah terhenti sejak 1 Oktober lalu. Penghentian ini dampak dari Tragedi Kanjuruhan. Tragedi yang berawal dari kerusuhan itu terjadi saat  tuan rumah Arema FC dikalahkan Persebaya dengan skor 2-3. Kekalahan ini membuat penonton turun ke lapangan, yang kemudian dihalau Polisi dengan gas aira mata. Akibatnya, 136 orang meninggal dunia. (Gunawan Sutanto)

Kategori :