“Itu menurut peta seismisitas 2009-2021, tampak di lokasi episenter merupakan area seismik aktif,” katanya. Namun, dengan kategori dangkal-menengah (0-300 km), magnitudo M5,0-7.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga menambahkan. Aktivitas gempa di Cianjur sudah mulai melemah. Tercatat terjadi 145 kali gempa susulan hingga pukul 17.00 WIB kemarin. Namun, gempa susulan itu tak perlu dikhawatirkan lantaran dengan kekuatan yang tak terlalu besar.
“Yang paling kecil 1,2 magnitude, sehingga BMKG memperhitungkan kurang lebih empat hari, insya Allah gempa-gempa tersebut sudah makin berkurang dan berhenti,” ujar Dwi. Dia juga menegaskan ulang bahwa Cianjur merupakan siklus 20 tahunan. Dan itu seharusnya menjadi perhatian tahap rekonstruksi agar bangunan tahan gempa.
Apalagi, saat ini kawasan Jawa Barat sudah memasuki musim hujan. Perlu disiapkan dampak lanjutan seperti potensi bencana tanah longsor di kawasan setempat. “Yang mendesak mengendalikan onggokan tanah material dan kayu-kayu yang menutupi di bagian atas,” ujarnyi. (Mohammad Nur Khotib)