SURABAYA, HARIAN DISWAY- BAWAAN Khofifah Indar Parawansa banyak dari Mesir. Tapi, bukan pernak-pernik khas Negeri Piramida itu. Melainkan, dokumen kerja sama dari beberapa instansi di Alexandria. Mulai pemerintah sampai perusahaan swasta.
Kolaborasi pertama yang dilakukan dengan empat bidang prioritas. Yakni, perdagangan, investasi, pariwisata, dan pendidikan. Ibu empat anak itu melakukan letter of intent (LoI) dengan Gubernur Alexandria Mohamed Taher El-Sherif.
Di hari yang sama, dia melakukan pertemuan dengan pelaku usaha di daerah itu. Mantan menteri sosial tersebut melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan beberapa pelaku usaha. Perjanjian untuk melakukan ekspor komoditas kertas dan kopi.
Nilai kontrak dari kerja sama ekspor itu adalah USD 11 juta atau sekitar Rp 172 miliar. ”Seluruh kontraknya tersebut adalah tahun 2023. Baik untuk kertas maupun kopi. Kerja sama ini makin menggairahkan ekspor Jawa Timur,” ungkap Khofifah.
Nanti, setelah sampai di Jatim, barulah Khofifah memikirkan teknis pengiriman semua kerja sama yang terjalin itu. Pemprov Jatim pun akan menjadi fasilitator agar ekspor tersebut bisa segera terealisasi.
Wakil Duta Besar RI untuk Mesir M. Aji Surya menambahkan, di masa pandemi Covid-19, kerja sama perdagangan Indonesia dan Mesir malah meningkat. Mencapai 56 persen.
”Terbukti dari kunjungan Bu Khofifah ke Mesir sekarang. Baru sebentar saja sudah menghasilkan kontrak puluhan juta dolar. Ini membuktikan bahwa memang orang Mesir telah menaruh trust yang besar kepada Indonesia,” tegasnya.
Ia yakin, dengan penandatanganan MoU, Jatim akan mampu menunjukkan performa terbaiknya untuk ekspor kopi dan kertas ke Mesir. ”Selama ini, 70 persen kopi berasal dari Indonesia. Kebutuhan kopi di Mesir sangat tinggi,” ungkapnya.
Walau tingkat konsumsi kopi sangat tinggi, di Negeri Firaun itu tidak ada yang menanam kopi. Sedangkan kopi di Jatim menjadi produk unggulan. Oktober lalu, melalui program communal branding, Jatim sudah mengawali melakukan ekspor 200 ton kopi.
Sementara itu, Gubernur Alexandria Mohamed Taher El-Sherif menyatakan sangat senang dengan kerja sama yang dibangun bersama Jawa Timur. Ia optimistis atas kolaborasi dua daerah tersebut.
”Kami sangat menyambut baik kerja sama dengan Jawa Timur yang dimulai hari ini (kemarin, Red). Mesir adalah peradaban dunia. Alexandria adalah saksi bagaimana peradaban Mesir kuno berkembang. Silakan berkeliling mengunjungi Alexandria dan menikmati segala keindahannya,” tegasnya.
Tidak hanya itu, dikatakan Mohamed Taher El-Sherif, Alexandria memiliki perpustakaan tertua di dunia. Mereka menginginkan agar ada pertukaran naskah kuno dari ulama-ulama Indonesia, khususnya Jatim, agar bisa turut dikenalkan ke dunia global.
”Turots dan naskah kuno dari ulama Indonesia sangat berharga. Karena selama ini perannya bagi keilmuan dunia sangat besar. Maka, sangat strategis jika dilakukan pertukaran naskah kuno dan turots dari ulama Indonesia dan Jatim,” ucapnya. (*)