Ada hal yang masih jadi misteri dalam misi pencarian orang tua kandung Jean-Luc. Sang ibu, Rohani, mengatakan kepada anak-anaknyi bahwa adik mereka bakal kembali. Kalimat itu terucap sebelum dia meninggal.
– JEAN mengeluarkan dokumen penting dari ranselnya. Salah satunya adalah foto sang ibu. ” This is the most important (Ini yang paling penting, Red),” ujarnya di Disway New House, 8 November 2022. Foto itu diambil di awal 1980-an. Jean diadopsi saat baru lahir pada 1982. Sang ayah angkat menyimpan foto itu beserta dokumen adopsi milik Jean. Ada banyak kebohongan yang ditemukan di dokumen itu. Jean menyadarinya beberapa bulan sebelum menemukan keluarga kandungnya awal November lalu. Ayah angkatnya, Menno Oudkerk Pool, membuat skenario bahwa ia adalah ayah kandung Jean. Hal itu harus dilakukan karena pada 1982 pemerintah memperketat proses adopsi. ” The consulate didn’t want to process my passport (Konsulat tak mau memproses pasporku, Red),” ujar Jean.PASPOR BELANDA milik Jean Luc jadi dokumen penting dalam pencarian keluarga kandungnya di Indonesia.-David Ubaydullah/Harian Disway- Proses adopsi ke Belanda dilakukan sejak 1972. Itu adalah bisnis besar dengan melibatkan berbagai jaringan yayasan, rumah sakit, notaris, dan mungkin orang-orang dalam pemerintah. Di awal 1980-an media mulai mengkritik proses itu. Banyak anak-anak diculik atau diambil paksa dari keluarganya demi uang besar itu. Founder Harian Disway Dahlan Iskan juga masih ingat bahwa ia pernah meminta wartawannya menginvestigasi kasus tersebut. Ditemukan banyak kejahatan pada perdagangan manusia itu. Presiden Soeharto menutup seluruh proses adopsi ke luar negeri pada 1983. Jean sempat menjalani tes DNA dengan mengambil sampel liur ayah angkatnya itu. Hasilnya tidak cocok. Prosesnya dilakukan setelah sang ayah meninggal di Bali tiga tahun lalu. Hal tersebut makin memperkuat bahwa Menno memang bukan ayah kandungnya.
Sosok Rohani ibunda Jean-Luc.-Dok Jean-Luc- Jean juga mengeluarkan buku Yasin dari tas ranselnya. Ada foto ibunya di balik cover buku kecil itu. Tertulis bahwa sang ibu meninggal September 2016. Tertulis pula bahwa sang ibu lahir pada 15 Juni 1944. Artinya, sang ibu berusia 38 tahun saat melahirkan Jean. Di dokumen, usia sang ibu ditulis lebih muda 10 tahun. Alias lahir pada tahun 1954. ” They made her younger than she was (Mereka membuat ibuku lebih muda dari yang seharusnya, Red), ” ucap pria berusia 40 tahun itu. Hal tersebut mungkin dilakukan untuk memperlancar proses agar Jean bisa dibawa ke Belanda. Sebab, Menno membuat skenario bahwa ia menjalin hubungan gelap dengan Rohani.
AYAH ANGKAT Jean-Luc, Menno Outkerk Pool memosting foto di Facebook saat Jean ulang tahun ke 34.-Dok Menno Oudkerk Pool - Facebook- ” My father (Menno) was 31 at that time (Ayah angkatku berusia 31 tahun saat itu, Red),” lanjut Jean. Agak tidak masuk akal jika ia menjalin hubungan gelap dengan perempuan yang lebih tua darinya. Menno juga membawa perempuan yang berpura-pura sebagai pasangan resminya dari Belanda. Skenario mereka berhasil. Jean diterbangkan ke Belanda. Setelah 40 tahun berselang, Jean akhirnya menemukan keluarga kandungnya. Dua kakaknya tinggal di Sentolo, Kulon Progo. Kecamatan itu dulu adalah pusat kabupaten. Setelah Kabupaten Adikarto digabungkan, ibu kotanya berpindah ke Wates. Jean banyak mengobrol dengan Yanto dan Wiwik, dua saudara dari ibu yang sama. Beda ayah. Dari mereka, Jean mendapat cerita bahwa sang ibu mengatakan: Adikmu bakal kembali. ” They just told me that (Mereka bilang begitu, Red),” ujar Jean.
BENDERA INDONESIA Berkibar di dekat Jean Luc. Pada kunjungan ke 10 ini ia benar-benar ingin mencari keluarga kandungnya.-Dok Jean-Luc- Mengapa sang ibu bilang begitu? Jean tak bisa menjelaskan. Mungkin itu insting seorang ibu. Tak ada yang tahu. Yang jelas, perkataan ibunya sungguh terjadi. Jean berhasil menemukan keluarga kandungnya di Indonesia. Mereka berada di Yogyakarta, Bandung, dan Papua. Jika ingin menemui mereka, Jean harus keliling Indonesia. Sepertinya tidak masalah. Jean memang ingin menjelajah tanah airnya lebih dalam. (Salman Muhiddin) Mengunjungi Makam Ibu di Bogor . BACA BESOK!