DOHA, HARIAN DISWAY - Pertandingan Grup B Piala Dunia Qatar 2022 mempertemukan Iran melawan Amerika Serikat dini hari nanti. Pertandingan negara yang secara politik sedang berkonflik itu digelar Rabu, 30 November 2022 pukul 02.00 WIB.
Sepakbola memang harus steril dari politik. Namun, bumbu politik antara dua negara itu sudah terasa jauh sebelum pertandingan. Perang medsos sudah terjadi ketika dua negara itu masuk ke grup yang sama. Selain tensi politik yang panas, pertandingan yang digelar di Al Thumama itu akan menjadi laga penentu ke 16 besar. Hubungan bilateral kedua negara memburuk sejak 1979. Pimpinan Iran Ayotallah Khomeini berhasil menggulingkan rezim Monarki Reza Pahlevi dan membuat Republik Islam Iran. ia memutuskan untuk Iran menjadi negara non blok dan tidak berpihak kepada satu negara atau kubu apapun. Padahal semasa pemerintahan Raja Reza Pahlevi hubungan Iran dan Amerika Serikat sangat dekat. Bahkan Iran merupakan pengimpor terbesar senjata dari Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah. Pada masa awal revolusi Iran, Amerika Serikat diduga melakukan sabotase, sehingga warga Amerika Serikat di Kedutaan Besar di Teheran disandera selama 444 hari. Sejak kasus penyanderaan itu, Amerika serikat memutuskan hubungan diplomatik kedua negara. Bahkan konflik Iran dan Amerika Serikat hampir memicu perang dunia ketiga. Pada 2019 pesawat tanpa awak milik Amerika Serikat ditembak di perbatasan antara Iran dan jazirah Arab. Insiden itu membuat Donald Trump marah.Amerika mampu menahan imbang timnas Inggris di laga sebelumnya tanpa gol.-USMNT- Iran mengklaim bahwa pesawat milik Amerika telah memasuki wilayah Iran sedangkan Amerika Serikat mengklaim bahwa pesawat masih berada di kawasan internasional. Amerika Serikat membalas kejadian itu dengan serangan di Bandara Internasional Baghdad yang menewaskan Jenderal Qassem Soleimani. Kematian Soleimani dibalas Iran dengan menyerang pangkalan Militer Amerika Serikat di Irak. Tidak ada korban jiwa dari insiden itu. Akun sosial media tim nasional Amerika Serikat mengunggah foto bendera Iran tanpa lambang Republik Islam (25/11). Yang membuat Federasi Sepakbola Iran melayangkan surat protes kepada FIFA sebagai induk sepakbola dunia. Mereka menuntut Amerika Serikat dihukum dengan larangan sepuluh kali bertanding. Dengan mengutip peraturan FIFA pasal 13 soal diskriminasi. Namun tim nasional Amerika Serikat mengatakan bahwa ini adalah bentuk dukungan mereka terhadap para perempuan Iran yang sedang memperjuangkan hak asasi manusia. Iran memang sedang dilanda ketidakstabilan politik dalam negerinya setelah kematian Mahsa Amini , perempuan 22 tahun yang ditangkap karena dianggap melanggar aturan pemakaian jilbab dan pakaian longgar.
UNJUK RASA di Capitol Hill, AS, 28 September 2022, mengecam kematian Mahza Amini setelah ditangkap aparat keamanan Iran karena tidak mengenakan jilbab. -Drew Angerer/Getty Images/AFP- Masha Amini disiksa pihak kepolisian hingga meregang nyawa pada 22 November 2022. Kematian Masha Amini, membuat protes kesetaraan di beberapa kota di Iran menyeruak. Mereka menyuarakan protes terhadap peraturan kewajiban memakai jilbab dan pakaian longgar sebagai bentuk pengekangan terhadap kebebasan Masyarakat. Piala Dunia 2022 Qatar menjadi ajang untuk bersolidaritas baik suporter maupun Pemain menyuarakan isu yang sedang berkembang di Iran. Ada yang unik saat Iran melawan Inggris (21/11) para Pemain Iran tidak menyanyikan lagu kebangsaannya. "Mereka harus tahu bahwa kita bersama mereka dan kami mendukung mereka. Kami bersimpati dengan mereka terkait kondisi tersebut," ujar Ehsan Hajsafi, kapten timnas Iran. Beberapa suporter juga melakukan protes dengan menuliskan kalimat bertuliskan "freedom" tidak hanya itu bahkan ada satu perempuan yang mengecat bagian bawah mata dengan simbol air mata sebagai bentuk protes hak asasi manusia di Iran. (*)